BGP NTB akan Terjun Klarifikasi Dugaan Intimidasi dan Transaksi Mutasi di Bima

Mataram (NTBSatu) – Sejumlah guru penggerak di Bima diduga dimintai uang belasan juta rupiah oleh seorang caleg DPRD NTB berinisial B untuk bisa menjadi kepala sekolah.
Informasi yang diterima NTBSatu, guru penggerak yang siap menjadi kepala sekolah itu dimintai uang dengan uang muka kisaran Rp5 juta hingga Rp10 juta. Sementara, untuk total uang yang harus diserahkan bila ingin menjadi kepala sekolah sebesar Rp17 juta hingga Rp30 juta.
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) NTB, Drs. Suka, M.Pd., pun langsung memberikan atensi atas persoalan ini. Pihaknya akan segera menemui guru penggerak tersebut di Bima.
“Saya akan menemui guru yang bersangkutan untuk klarifikasi atas dugaan tersebut,” jawabnya singkat dihubungi NTBSatu, Selasa, 9 Januari 2024.
Sebagai informasi, salah satu tugas dan fungsi dari BGP adalah melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah.
Berita Terkini:
- Cegah Bencana Banjir dan Tanah Longsor, Gubernur Iqbal Ajak Geber NTB Lakukan Penghijauan
- Gubernur NTB: Penyaluran Bansos Harus Diarahkan untuk Pemberdayaan Jangka Panjang
- Pemprov NTB Harap MotoGP Mandalika Berdampak pada Ekonomi Ekonomi Lokal
- Rektor Ummat Lantik Tujuh Pejabat Struktural, Energi Baru Menuju Kampus Unggul dan Berdaya Saing
Selain kepada guru penggerak, Caleg DPRD NTB Partai Perindo ini juga meminta sejumlah uang kepada kepala sekolah yang masih ingin bertahan. Para kepala sekolah diminta menyiapkan uang belasan juta rupiah jika ingin bertahan dari jabatannya.