Mataram (NTBSatu) – Sosok Fahri Hamzah sebagai salah satu tokoh sentral di Partai Gelora, menjadi faktor pendongkrak elektabilitas partai yang dipimpin Anis Matta tersebut. Bahkan, faktor Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini melampaui capaian dua Parpol yang sudah lebih “senior”.
Baca Juga: Survei SPI-NTBSatu: Siapa Figur yang Dianggap Layak Maju Pilkada Kabupaten dan Kota?
Catatan tersebut tecermin dalam survei yang digelar Smartpoll Indonesia (SPI), baru-baru ini. Menurut survei tersebut, keberadaan Fahri Hamzah, berkontribusi sebesar 27,5 persen dalam mengatrol elektabilitas Partai Gelora. Khususnya, di Provinsi NTB.
Tak heran jika elektabilitas Partai Gelora di NTB cukup mengesankan. Sebagai pendatang baru, Gelora memberi kejutan dengan masuk 10 besar. Gelora mencatatkan persentase 5,0 persen. Capaian ini melampaui dua partai yang lebih “senior” seperti PKB dan PAN.
“Partai Gelora yang merupakan pendatang baru, dan pertama kali ikut Pemilu di tahun 2024 dipilih oleh 5 persen responden. Kami melihat hal ini terjadi karena efek Fahri Hamzah yang kembali turun gelanggang menjadi caleg setelah berpuasa pada Pemilu 2019,” kata Direktur SPI Fahrunnisa, Kamis, 30 November 2023.
Berita Terkini:
- KPK Soroti Proses Audit di Inspektorat NTB
- Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada, Pj. Gubernur NTB Sebut Persiapan Pilkada 2024 Sudah Mantap
- Sekda NTB Sebut Reforma Agraria Sumber Kesejahteraan Masyarakat
- Pj Gubernur NTB Ajak Masyarakat Sambut Pesta Demokrasi dengan Riang Gembira
Fahri Hamzah adalah Anggota DPR-RI pada periode 2014-2019 dari PKS yang maju melalui Dapil NTB pada Pemilu 2014. Pada Pileg 2024 ini, Fahri Hamzah turun gelanggang bertarung di Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa. Politisi kelahiran Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa Besar itu mengantongi nomor urut 1 Partai Gelora.
“Saat itu Fahri Hamzah merupakan Caleg dengan suara tertinggi di Dapil NTB, yaitu 125.083 suara,” sebut Fahrunnisa.
Jika merujuk hasil survei terbaru untuk popularitas partai, tingkat popularitas Fahri Hamzah tidak akan banyak berubah. Sebab, dari 6 instrumen pertanyaan yang diajukan kepada responden, figuritas jadi alasan utama memilih parpol.
“Tokoh atau figur dalam partai politik menjadi alasan tertinggi responden dalam memilih parpol dengan angka 27,5 persen,” sebut Fahrunnisa.
Sebagai referensi, survei SPI – NTBSatu, Periode 11-24 September 2023 ini menggunakan dua pendekatan.
Pertama, non-probability sampling yang merupakan kombinasi dari convenience, voluntary dan kedua snowball sampling.