Mataram (NTBSatu) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS NTB mengaku akan mengawal elektabilitas kadernya, Dr Zulkieflimansyah. Bang Zul terlihat tertinggi dalam survei internal Golkar.
Ketua DPW PKS NTB Yek Agil mengatakan, tak ingin terlalu jumawa menanggapi hasil tersebut. Wakil Ketua DPRD NTB itu meyakini situasi bisa berubah kapan saja.
“Walaupun hasil surveinya bagus, tetapi ini harus dikawal, bukan merasa berpuas diri, bisa juga berubah setiap saat,” terangnya Kamis, 20 Juni 2024 di Kantor DPRD NTB.
Sebelumnya, PKS telah melakukan survei secara internal, dan hasilnya menempatkan posisi Bakal Calon Gubernur petahana itu pada posisi puncak.
“Pertama memang masalah hasil Dr Zul tertinggi itu bagi kami nggak kagetlah, karena kami setiap dua tiga bulan sekali melakukan survei. Bahkan di tahun 2023 kami tiga kali lakukan survei,” ujarnya.
“Artinya kalaupun terkakhir(Survei) dari Golkar itu menentukan Dr Zul itu paling tinggi, kami biasa menyikapi itu,” sambungnya.
Berita Terkini:
- Rehab Rumah Dinas Kejati tak Pengaruhi Penanganan Kasus DAK Dikbud NTB 2024
- Kolaborasi Strategis, Bank Indonesia NTB Jadi Sponsor Utama Mahasiswa Ummat Expo 2025
- Ummat Dorong Mahasiswa Berwirausaha Lewat “Mahasiswa Expo 2025”
- Ronaldo Hadiahi Jersey untuk Trump, Kirim Pesan Perdamaian
- Guru Besar Unram Sayangkan Sikap Gubernur Iqbal soal Undangan Klarifikasi Pansel Bank NTB Syariah
Bahkan, secara simulasi siapapun yang menjadi pasangan Dr Zul selalu berada di posisi atas. Jika pilihan-pilihan yang di sodorkan kepada masyarakat semakin sedikit, maka akan ada sebagain besar suara migrasi ke Dr Zul.
“Tapi segala sesuatu yang belum terjadi itu masih memungkinkan, politik sangat dinamis,” ucapnya.
Survei ini hanya instrumen untuk memastikan cara memandang dan alat ukur saja, serta untuk memastikan bahwa sejauh mana capaian-capaian politik dari masing-masing parpol ataupun calon yang ada.
“Kita Insya Allah setelah komunikasi politik sudah agak sedikit deal, mudahan-mudahan pada akhir bulan ini kami sudah melakukan roadshow di daerah-daerah,” pungkasnya. (ADH)