Mataram (NTB Satu) – Meskipun guru memiliki peran sentral dalam upaya memajukan pendidikan nasional, beberapa permasalahan masih ada hingga saat ini. Misalnya kesejahteraan yang masih rendah, kompetensi, distribusi tidak merata, rekrutmen yang mandek, dan perlindungan yang perlu menjadi fokus perhatian.
Baca Juga: MGMP PPKn Diharap Jadi Gugus Kendali Bagi Peningkatan Mutu Guru
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, menegaskan perlunya mengangkat suara lebih keras mengenai permasalahan guru, terutama dalam peringatan Hari Guru Nasional Ke-78, mengingat masih banyak guru dengan upah di bawah standar. Apalagi jika bicara guru honorer.
”Dalam hal ini kan tentu sama sekali tidak manusiawi. Jauh standarnya di bawah rata-rata upah minimum,” katanya, dikutip dari Jawapos, Sabtu, 25 November 2023.
Satriwan menyoroti keterkaitan peningkatan kesejahteraan guru dengan rekrutmen guru honorer menjadi ASN, yang sayangnya belum terwujud sejak tahun 2021.
”Sudah dua tahun mereka diombang-ambingkan nasibnya tanpa mendapatkan informasi di daerah,” tegasnya.
Berita Terkini:
- Kampanye Akbar Iqbal – Dinda di Kandang Rohmi – Firin Dipadati Lautan Manusia
- Oknum Personel Polda NTB Dilaporkan ke Polresta Mataram, Diduga Gelapkan Mobil Rp46 Juta
- Orasi Iqbal saat Kampanye Akbar di Kandang Rohmi-Firin: NTB Miskin, Bukti Salah Kelola
- Bawaslu Telusuri “Live” KPU Tayangkan Hasil Survei Jelang Debat Pilgub NTB
Meskipun telah ada rekrutmen PPPK, Satriwan menilai itu hanya solusi jangka pendek. Menurutnya, rekrutmen PNS menjadi solusi jangka panjang agar guru memiliki kepastian kerja dan bisa tetap mengajar di daerah yang membutuhkan.
Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi, juga berharap pemerintah membuka kembali rekrutmen ASN CPNS untuk formasi guru, dengan memperhatikan aspek kesejahteraan dan kepastian kerja jangka panjang.
”Agar profesi guru menjadi profesi yang diidam-idamkan oleh anak muda,” harapnya.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, menyampaikan upaya pemerintah dalam menyelesaikan masalah status dan kesejahteraan guru honorer.
Meski target 1 juta, guru menjadi ASN PPPK diharapkan tercapai pada tahun 2024, perhatian terus diberikan pada peningkatan kompetensi guru melalui pendidikan profesi guru.
Baca Juga: Cara FKIP UMMAT Rayakan Hari Guru
”Ditjen GTK terus berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi guru, baik dari aspek pedagogig, profesional, personal, maupun sosial,” jelasnya. (WIL)