Sebab ide itu pernah diterapkan, namun tidak berkelanjutan karena dihujani kritik dan berbagai kecurigaan.
“Ide awal beasiswa NTB itu memang lewat CSR dan nggak akan memberatkan APBD. Dibikin semacam endowment fund dari CSR swasta-swasta di daerah kita,” terangnya pada Kamis, 16 November 2023.
Jika skema ini berjalan, maka program beasiswa NTB diyakini bisa berlangsung lancar bahkan sampai puluhan tahun. Sebagaimana visi bahwa Beasiswa NTB adalah investasi SDM masa depan.
“Dan keberangkatan gelombang awal memang nggak pakai APBD. Kalau pakai endowment fund program ini akan terus bergulir puluhan bahkan sampai ratusan tahun yang akan datang,” ujarnya.
Tapi dalam perjalanannya, ada pihak yang mencurigai program beasiswa NTB tidak bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga : Kadiskominfotik NTB Harap OPD Terkait Bantu Tingkatkan Kualitas Produksi Tembakau
Padahal, ide beasiswa NTB ini telah dikelola dengan sistem dan manajemen yang sangat profesional.
“Tapi pas awal-awal langsung ribut dan gaduh,” kenang alumni Fakultas Ekonomi UI ini.
Paling ekstrem, ada mencurigai beasiswa sebagai program terselubung penjualan manusia atau human trafficking.
Padahal endowment fund atau dana abadi untuk program berkesinambungan ini dikelola dengan baik dan manajemen profesional.
“Oleh pengelolanya, bisa diinvestasikan ke UMKM-UMKM kita. Sehingga muter terus dan meningkat terus jumlahnya. Seperti Private Equity Firms,” sambungnya.
Kekhawatiran Pemprov NTB saat ini sebenarnya tidak akan terjadi jika saat awal beasiswa diluncurkan, terhindar dari kegaduhan. Tawaran awal konsep penganggaran beasiswa yang sama sekali tidak menyentuh APBD.
Baca Juga : Kadiskominfotik NTB Yakin “Jumat Salam” akan Bawa Dampak baik untuk Produksi Tembakau