Lombok Timur

Persentase Kemiskinan di Lombok Timur Berkurang 1,12 Persen

Lombok Timur (NTBSatu) – Persentase kemiskinan di Kabupaten Lombok Timur pada 2024 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Sejumlah faktor memengaruhi penurunan tersebut.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Timur, persentase penduduk miskin di Lombok Timur pada 2023 mencapai 15,63 persen. Sementara per Maret 2024, angkanya turun menjadi 14,51 persen atau berkurang 1,12 persen.

Kepala BPS Lombok Timur, Muhadi, menjabarkan jumlah penduduk kategori miskin di Lombok Timur mencapai 193.630 jiwa pada tahun lalu. Sedangkan pada 2024 turun menjadi 185.030 jiwa. Artinya berkurang 8.600 jiwa.

“Salah satu upaya dari pemerintah, yakni berhasil mengendalikan inflasi,” kata Muhadi, Senin, 29 Juli 2024.

Menurutnya, pengendalian inflasi menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kestabilan ekonomi di Lombok Timur.

IKLAN

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur memang telah melakukan sejumlah upaya dalam mengendalikan harga bahan pokok dan mengurangi persentase kemiskinan. Salah satunya dengan menggelar pasar murah di setiap kecamatan.

Muhadi mengungkapkan, hasil panen yang membaik juga menjadi salah satu faktor penentu penurunan angka kemiskinan tersebut. Terlebih, masyarakat Lombok Timur banyak meraih pendapatan dari sektor pertanian.

Membaiknya hasil panen itu juga berbanding lurus dengan kenaikan upah buruh di sektor pertanian.

“Kondisi panen yang sudah baik beserta ongkos buruh membuat daya beli masyarakat menjadi meningkat,” ucap Muhadi.

Baca juga: Persentase Penduduk Miskin di NTB Alami Penurunan Tertinggi

Begitupun dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) masyarakat Lombok Timur yang turut menurun pada tahun ini. Indeks Kedalaman Kemiskinan Lombok menurun dari 3,57 pada 2023 menjadi 2,66 poin di 2024.

Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan menurun dari 1,16 menjadi 0,77. Adapun garis kemiskinan Lombok Timur di 2024 sebesar Rp583.957 per kapita per bulan.

P1 merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin terjun rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

P2 merupakan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Makin tinggi nilai indeks, makin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.

Lombok Timur Aktif Distribusi Beras

Penjabat Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik mengatakan, turunnya angka kemiskinan juga dampak dari pendistribusian beras bantuan bagi masyarakat miskin yang tepat waktu dan tepat sasaran.

“Capaian UHC (kesehatan semesta, red,) juga berdampak terhadap peningkatan daya beli. Sebab, biaya kesehatan masyarakat yang ditanggung Pemda dapat dialihkan untuk lainnya, seperti pemenuhan kebutuhan pokok,” ucap Taofik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button