Mataram (NTBSatu) – Putra bungsu Mahfud MD, Royhan Akbar resmi melamar Putri TGB Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, Zahwa Nadhira. Prosesi lamaran itu berlangsung di Jakarta, pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Lamaran keduanya banyak mendapat respons positif dari masyarakat. Di media sosial, masyarakat mengungkapkan jika keduanya merupakan pasangan yang serasi.
Salah satunya akun @basid. Dalam komentarnya di akun TikTok NTBSatu, ia mengatakan kalau pernikahan Royhan Akbar dan Zahwa Nadhira adalah bersatunya putra seorang ulama besar NTB dan Putri Umaroh Madura.
“Wawww putra seorang ulama besar NTB dan putri umaroh Madura bersatu. Ini betul-betul sangat luar biasa,” tulisnya, Minggu, 25 Agustus 2024.
Bicara soal ketokohan orang tua pasangan tersebut. TGB dan Mahfud MD termasuk ulama yang berasal dari Ormas Islam besar di Indonesia, Nahdatul Wathan (NW) dan Nahdatul Ulama (NU).
TGB merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) periode 2022-2027. Merupakan organisasi keislaman terbesar di NTB.
TGB juga merupakan cendekiawan muslim, ulama tafsir Al Quran, dan pemimpin organisasi masyarakat.
Sementara itu, Mahfud MD merupakan Mahfud MD merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, Mahfud MD merupakan bagian dari NU sejak kecil.
Mahfud MD juga dikenal sebagai akademis kondang tanah air. Terbukti dengan ia menduduki beberapa jabatan strategis di pemerintahan. Misalnya, menjadi Menkopolhukam dan Ketua MK.
Adapun, NU merupakan salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia. Banyak ulama-ulama besar lahir dari NU.
Misalnya, KH Hasyim Asy’ari Tebuireng (Jombang, Jawa Timur) KH Abdul Wahab Chasbullah (Tambakberas, Jombang, Jawa Timur) KH Bishri Syansuri (Jombang, Jawa Timur). Dan sebagainya.
Alasan Royhan Lamar Zahwa
Sebagai informasi, Putra bungsu Mahfud MD, Royhan Akbar mengungkapkan alasannya melamar putri TGB Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, Zahwa Nadhira.
Ichan -sapaan akrabnya- mengatakan, ia meminang putri Gubernur NTB dua periode ini karena merupakan orang yang spesial. Terlebih lagi, memiliki kesamaan visi dalam birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua.
“Zahwa sangat menyayangi kedua orang tuanya, saudara-saudaranya, dan keluarga besar. Jadi, tante-tante saya bilang kalau Zahwa ini mirip dengan culutre, hormatnya, dan santunnya dengan keluarga besar kami,” kata Ichan saat prosesi lamaran, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Alasan lainnya, karena Zahwa ini mampu menutupi kekurangannya sebagai anak laki-laki yang agak cuek dengan keluarga. Terutama, dengan ibunya.
“Karena mama saya sebenarnya susah dikenalin sama cewek. Tetapi, ketika bertemu Zahwa senang,” jelas Ichan.
Ia mencontohkan, biasanya sang ibu selalu menanyakan kabar anak-anaknya melalui telepon. Namun, ia merasa jarang mendapat telpon dari sang ibu.
“Saya jarang dapat telpon, malah Zahwa yang ditelpon, dicariin. Jadi Zahwa ini insyaAllah spesial di hati keluarga,” tambah Ichan. (*)