Mataram (NTBSatu) – Saat ini, program Beasiswa NTB era Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 sebelumnya, dilakukan evaluasi karena jadi beban anggaran daerah.
Evaluasi program unggulan Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, sesuai instruksi langsung Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi.
Adapun evaluasi tersebut, untuk melihat bagaimana dampak dan target yang dicapai selama ini. Hal itu menjadi dasar pengambilan keputusan, apakah program tersebut dilanjutkan atau tidak.
Sebelumnya Pemprov NTB dalam melaksanakan program unggulan Beasiswa NTB ini, mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 Miliar setiap tahunnya. Sehingga, total anggaran yang dihabiskan selama lima tahun mencapai Rp150 Miliar.
Pertanyaannya, apakah program Beasiswa NTB akan kembali diadakan atau dihentikan?, belum ada jawaban pasti dari Pj gubernur maupun Pj Sekretaris Daerah (Sekda) NTB.
Dikonfirmasi NTBSatu kemarin, Selasa, 14 November 2023, Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, hanya terdiam dan tidak mau menjawab ketika ditanyakan soal keberlanjutan nasib Beasiswa NTB.
“Kan sudah banyak (berita lain) tadi,” tepis dia ketika ditanyakan soal Beasiswa NTB.
Hal yang sama juga terjadi pada Pj Sekda NTB, Fathurrahman yang tak mau menjawab soal hasil evaluasi Beasiswa NTB.
Belum ada kesimpulan, apakah akan kembali dilanjutkan atau tidak.
Ditanyakan soal keberlanjutan Beasiswa NTB, Fathurrahman langsung bergegas meninggalkan wartawan NTBSatu dan menghampiri Pj Gubernur.
Namun, mantan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB itu mengakui, pihaknya sekarang masih membiayai mahasiswa yang sedang aktif berkuliah (on going) yang mendapat bantuan Beasiswa NTB itu.
“Kita masih membiayai mahasiswa yang masih kuliah, karena tidak mungkin kita memulangkan mereka,” kata Fathurrahman kepada NTBSatu, Selasa, 14 November 2023.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB, Lalu Suryadi yang dikonfirmasi hari ini, Rabu, 15 November 2023 belum menerima hasil evaluasi tersebut.
Ia mengaku, proses evaluasi Beasiswa NTB ini membutuhkan waktu yang lumayan lama.
“Evaluasinya membutuhkan waktu, ada mekanismenya. Termasuk dalam proses evaluasi ini akan melibatkan Inspektorat,” kata Suryadi.
Kemudian, terkait kelanjutan program Beasiswa NTB, pihaknya menunggu keputusan dari Pj Gubernur NTB.
“Kalau hasil evaluasi dilanjutkan, kita lanjutkan. Kalau tidak ya tidak. Kami tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Karena ada pimpinan yang lebih tinggi yang punya kebijakan,” terangnya.
Kendati demikian, Suryadi menegaskan, pendanaan untuk mahasiswa yang dikirim ke luar negeri untuk melanjutkan studinya, tak hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tapi, ada juga dari kampus itu sendiri melalui kerjasama.
Namun pihaknya tetap berharap, program Beasiswa NTB ini tetap dilanjutkan.
Selain membantu masyarakat NTB yang memiliki keterbatasan finansial untuk melanjutkan kuliah, program Beasiswa NTB dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di NTB.
“Prinsipnya kalau kami berharap (Beasiswa NTB) untuk dilanjutkan, karena kami melihat manfaatnya luar biasa, paling tidak ini dapat membantu kita untuk meningkatkan jumlah angka kelulusan perguruan tinggi,” jelasnya.
Senada dengan salah satu penerima manfaat Beasiswa NTB, Muhammad Zikril Hakim, juga berharap agar Beasiswa NTB tetap dilanjutkan dan makin ditingkatkan. Meski sudah berganti kepemimpinan.
“Karena, beasiswa NTB ini sangat bermanfaat dan membuka peluang untuk anak-anak NTB yang ingin melanjutkan kuliahnya di tengah keterbatasan finansial,” tandasnya.
Zikril juga mengingatkan, investasi di dunia pendidikan itu tidak bisa dirasakan dalam waktu satu atau dua tahun. Tapi, investasi di dunia pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan NTB.
“Semoga beasiswa ini tetap berlanjut, dan melahirkan para akademisi, pengusaha dan sebagainya,” tutup Zikril.
Untuk diketahui, Pemprov NTB mencatat sebanyak 5.595 putra daerah telah diberikan beasiswa kuliah di dalam dan luar negeri. Dari jumlah itu, sebanyak 723 putra daerah dikirim kuliah ke luar negeri pada 11 negara.
Untuk 723 orang yang dikirim kuliah ke luar negeri, sebanyak 419 orang sudah menyelesaikan kuliahnya atau sekitar 58 persen. Sedangkan sebanyak 304 orang masih kuliah di luar negeri.
Mahasiswa NTB yang kuliah di luar negeri tersebar di beberapa benua, yakni Eropa, Australia, dan Asia. Di Eropa, seperti Negara Polandia, Rusia, Ceko, Hungaria. Kemudian di Asia, seperti Cina, Korea, Taiwan, Malaysia, dan Singapura. Sisanya ke Australia dan Sudan. (MYM)