Aliran Uang Proyek Kakap Kota Bima Ditransfer via Bank BNI, Pegawai Turut Diperiksa KPK

R mengaku, dirinya yang mengurus pembuktian tender, kemudian yang menandatangani dokumen penawaran dan tanda tangan kontrak. “Termasuk yang urus pencairan. Itu saya juga,” sebutnya.
Sementara Direktur PT LOMBOK BALI, kata R, tak pernah hadir di Kota Bima. Namun yang berkaitan dengan transaksi keuangan proyek, langsung ditransfer oleh direktur ke MM.
Proyek yang menyeret nama MM tak hanya itu. Di pengadaan listrik dan PJU Perumahan Jatibaru juga, nama oknum yang disinyalir merupakan ipar Wali Kota itu juga turut disebut.
Sama seperti sebelumnya, proyek ini juga dikerjakan CV BUKA LAYAR dengan anggaran Rp615.837.178 pada Januari 2019. Uang muka proyek ini diambil R dan oknum ASN.
Berita Terkini:
- Dua Jemaah Haji Asal NTB Wafat, Ahli Waris Terima Santunan Rp135 Juta dari Garuda
- Kredit Macet BPR NTB Naik, Pemprov Genjot Percepatan Transformasi dan Seleksi Dirut Baru
- Oknum ASN Bawaslu NTB jadi Tersangka Dugaan Penggelapan Bekas Mobil Operasional
- Periksa Ahli Keuangan, Jaksa Perdalam Unsur Pidana Pengadaan Truk Jungkit Lombok Tengah
“Sama kaya yang lain. Uangnya langsung kita kirim ke MM,” ujarnya.
Termin terakhir, HD mengantar sendiri uangnya ke salah satu oknum anggota legislatif Kota Bima.
Diakuinya, perusahaan CV BUKA LAYAR mengerjakan dua paket PJU. Dari kedua paket itu, uang mukanya sekitar Rp400 juta lebih.
Selain itu, ada juga proyek pengadaan Lampu Jalan Kota Bima. Anggarannya Rp1.437.559.559. Yang mengerjakan adalah CV CAHAYA BERLIAN. “Perusahaan ini milik kakaknya MM,” pungkas R. (KHN)