Ia juga menyampaikan, kesehatan jiwa dan psikologis kerap dipandang hanya menjadi urusan psikolog serta pengampu bimbingan dan konseling.
“Padahal tidak, menurut saya itu adalah kebutuhan kita semua dan bisa kita lakukan bersama-sama. Melalui kampus yang care, kampus yang caring, saling peduli,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya menggaungkan agar kampus membangun safety, health, and environment.
Baca Juga : Muncul Isu Bagi-bagi Uang di Pesantren Jelang Pilpres, Pendakwah Ini Beri Bantahan
Kesehatan psikologis harus dibangun tidak dengan satu program tersendiri, terangnya, tetapi ada unit yang mengurusi kesehatan psikologis, kesehatan emosional dan memang diperlukan.
“Itu menjadi bagian dari pembelajaran secara bersama-sama. Menjadi sikap dan perilaku kita. Jadi bagian dari budaya kita. Saling peduli, saling asah, saling asih, saling asuh. Kakak dan adik. Orang tua dan anak. Suasana itu harus kita bangun di lingkungan kampus kita,” pungkasnya. (JEF)
Baca Juga : Gerindra Sebut Ada Pihak yang Berupaya Jegal Gibran Maju di Pilpres