Mataram (NTBSatu) – Kemendikbudristek melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD-Dikdasmen) menyebut ada tiga hal yang dimiliki oleh guru pada Abad 21 ini.
Pertama, memiliki filosofi yang berpihak pada murid. Hal ini dapat dilihat ketika para guru menjadi guru yang memang karena keinginan hatinya untuk melayani murid.
Berita Terkini:
- Wamenkop: NTB Masuk Provinsi Tercepat Realisasikan Koperasi Desa Merah Putih
- Pimpinan Baznas NTB Banyak Diisi Timses Iqbal-Dinda, Ketua Pansel: Sudah Sesuai Seleksi
- NTB Alami Deflasi Bulanan Terdalam ke-9 Nasional di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Minus
- Isi Surat Purnawirawan TNI yang Dikirim ke MPR dan DPR: Desak Pemakzulan Gibran
“Menjadi guru untuk menjadi guru. Kadang bercampur, jadi guru untuk jadi pekerjaan atau sekadar status. Kalau begitu apa yang kemudian terjadi? Ketika, oh, saya sudah dapat status ini, sudah begini, lalu performanya jadi mentok,” jelas Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril, dikutip dari rilis resmi Kemendikbudristek, Selasa, 24 Oktober 2023.
“Tetapi ketika guru menjadi guru, ada keinginan untuk terus mau meningkatkan kompetensi. Di abad manapun, guru seperti inilah yang kita butuhkan,” sambungnya.