Satgas Zero Waste Angkut 2,5 Ton Timbunan Sampah Ilegal Jelang MotoGP Mandalika 2023

Mataram (NTB Satu) - Dalam rangka menyambut gelaran MotoGP Mandalika 2023, Satgas Zero Waste Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan patroli secara rutin, khususnya untuk jalur Senggigi-Mandalika. "Kami perkirakan jumlah timbunan sampah yang berhasil ditangani sekitar 2,5 ton," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Julmansyah kepada NTBSatu, Senin, 9 Oktober 2023. Baca Juga : Persyaratan hingga Jadwal Seleksi Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 11 yang Dibuka Hari Ini Berdasarkan hasil patroli tim Satgas pada 2 Oktober lalu, menunjukkan ada enam lokasi yang terpantau sebagai titik timbunan sampah ilegal, antara lain: Jalan Raya Meninting (300 meter dari arah Senggigi dari pertigaan Sandik) - Lombok Barat, dengan estimasi volume sampah 30 - 40 kilogram Jalan Bypass Mataram - Bizam (Bajur) - Lombok Barat dengan estimasi volume sampah 1 dump. Jalan Bypass Mataram - Bizam (Brida) - Lombok Barat dengan estimasi volume sampah 100 - 150 kilogram Jalan Bypass Mataram - Bizam (Kuripan) - Lombok Barat dengan estimasi volume sampah 20 - 30 kilogram Jalan Bypass Mataram - Bizam (Labulia) - Lombok Tengah, dengan estimasi volume sampah 100 kilogram Jalan Bizam - Mandalika (Kuripan) Via Sengkol (pertigaan Kawo - Lombok Tengah dengan estimasi volume sampah 100 - 200 kilogram. Baca Juga : Pemkab Bima Terbanyak Kedua Pendaftar PPPK Guru se-Indonesia Satgas Zero Waste juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah untuk menyelesaikan persoalan timbunan sampah tersebut. “Jumlah petugas dan tenaga yang dikerahkan berbeda-beda pada setiap titik dari 5 sampai 15 orang,” tambah Julmansyah. Baca Juga : Persyaratan hingga Jadwal Seleksi Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 11 yang Dibuka Hari Ini Sementara itu, diperkirakan jumlah sampah pada ajang MotoGP Mandalika di tahun 2023 ini akan meningkat dari tahun sebelumnya. Tercatat, pada 2022 lalu, volume sampah mencapai 60 ton, terdiri dari sampah plastik maupun sampah organik. Baca Juga : Pemkab Bima Terbanyak Kedua Pendaftar PPPK Guru se-Indonesia "Target penonton tahun ini kan sampai 80 ribu orang. Pasti jumlah sampah yang dihasilkan juga meningkat," pungkas Julmansyah. Adapun Kepala Bidang Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Firmansyah memastikan kesiapan pengelolaan sampah secara terintegrasi bekerjasama dengan pihak MGPA serta supervisi Kementerian LHK RI dan Dinas LHK NTB. Baca Juga : Persyaratan hingga Jadwal Seleksi Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 11 yang Dibuka Hari Ini Nantinya, semua sampah yang berasal dari penonton akan dibuang di tempat penampungan sementara (TPS) yang berada di areal sirkuit. Keberadaan TPS ini untuk memastikan keterjangkauan seluruh area di MotoGP. "Pengelolaan sampah untuk MotoGP akan terbagi kedalam zona-zona. Pertama zona utama yaitu di dalam sirkuit serta zona lingkar sirkuit dengan penanggung jawab utama MGPA. Sedangkan sampah yang berada di luar sirkuit akan dikelola oleh DLHK NTB bersama Dinas LHK Kabupaten Lombok Tengah," jelasnya. (STA) Baca Juga : Pemkab Bima Terbanyak Kedua Pendaftar PPPK Guru se-Indonesia