Mataram (NTB Satu) – Harga Beras secara keseluruhan di Provinsi NTB terpantau masih berkisar pada harga Rp13.000 – Rp15.000. Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti menjelaskan, kenaikan harga tersebut berada di bawah pengawasan dan masih terkendali.
“Memang beras ini menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar. Tetapi kenaikan harganya tidak hanya terjadi di NTB, provinsi-provinsi lain mengalami hal serupa,” ungkap Nelly ditemui NTBSatu, Selasa, 3 Oktober 2023.
Nelly melanjutkan, penyebabnya antara lain karena faktor cuaca dan kemarau panjang yang menyebabkan petani terlambat memulai masa tanam. Selain itu, beberapa kebijakan dari pusat yang juga berpengaruh ke daerah.
Baca Juga : Perusahaan Diwajibkan Lapor Lowongan Kerja Melalui Sistem Informasi Ketenagakerjaan
Ia juga mengatakan, para petani harus diberikan edukasi agar ke depannya jangan terlalu semangat untuk mengeluarkan gabah ke luar daerah.
“Saat panen raya di awal tahun kan harga gabah sangat bagus. Petani kita banyak yang jual ke luar daerah. Sementara penyerapan Bulog terhadap gabah lokal itu sedikit, hanya sekitar 37 persen untuk mengisi gudangnya. Pada kemarau panjang, ketersediaan beras kita bergantung pada mereka,” ungkap Nelly.
Baca Juga : FSGI Ungkap 50 Persen Kasus Perundungan Selama 2023 Terjadi di SMP