Informasinya, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah atau Beras untuk tahun 2023 terjadi peningkatan, yakni gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp5.000 per kilogram, gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp6.200 per kilogram dan harga GKG di gudang Perum Bulog Rp6.300 per kilogram, serta harga beras di gudang Perum Bulog Rp9.950 per kilogram.
Sementara itu, Bulog NTB mencatatkan penyesuaian untuk pembelian tahun ini terjadi fleksibilitas harga tertinggi yang tentunya menguntungkan petani. Dari Rp8.300 menjadi Rp9.000 untuk beras. Dan pembelian gabah sebesar Rp5.700 dari Rp5.300.
Baca Juga : Perusahaan Diwajibkan Lapor Lowongan Kerja Melalui Sistem Informasi Ketenagakerjaan
“Efek domino pada penyaluran gabah keluar ini mengakibatkan mesin penggilingan kosong sehingga tenaga kerja menganggur. Ketersediaan dedak untuk pakan ternak juga tidak ada, padahal NTB daerah peternakan. Agak riskan kalau gabah ini dijual ke luar daerah,” jelasnya.
Solusi untuk menekan harga beras, pemerintah melalui kerja sama antara Dinas Perdagangan, Bulog, dan Dinas Ketahanan Pangan berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat lewat Operasi Pasar dan SPHP.
“Untuk saat ini yang kami jaga adalah jangan sampai harganya tinggi tapi stoknya tidak ada,” tandasnya. (STA)
Baca Juga : FSGI Ungkap 50 Persen Kasus Perundungan Selama 2023 Terjadi di SMP