Mataram (NTBSatu) – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Beleka. Mereka memperkenalkan teknologi mesin peras santan otomatis, guna meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi minyak kelapa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui optimalisasi produksi komoditas lokal. Sehingga, Desa Beleka yang memiliki potensi besar dalam produksi minyak kelapa, diharapkan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan daya saing produk di pasar.
Dalam kegiatan ini, dosen yang terdiri dari Syirril Ihromi, Dr. Nurhayati, dan Dr. Ibrahim, serta mahasiswa memberikan pelatihan intensif kepada para pengolah minyak kelapa setempat. Pelatihannya mengenai penggunaan dan perawatan mesin peras santan otomatis.
Tim dosen dan mahasiswa Ummat memilih teknologi ini karena kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi proses pemerasan santan. Sebab, proses tersebut merupakan tahapan penting dalam produksi minyak kelapa.
“Dengan mesin peras santan otomatis, proses ekstraksi santan menjadi lebih cepat dan. Serta, hasilnya menjadi lebih banyak daripada menggunakan tangan,” ungkap Syirril Ihromi, Jumat, 8 November 2024.
Dr. Nurhayati menyampaikan, alih teknologi ini tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas produksi. Tetapi juga, berdampak pada peningkatan kualitas minyak kelapa yang dihasilkan.
“Mesin peras santan otomatis ini menghasilkan santan yang lebih banyak, lebih bersih karena tidak bersentuhan langsung dengan tangan. Kualitas santan yang lebih baik berkontribusi langsung pada kualitas akhir minyak kelapa. Yang harapannya dapat memenuhi standar pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Masyarakat Desa Beleka Antusias
Masyarakat Desa Beleka, terutama para pelaku usaha pengolahan minyak kelapa sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Salah seorang pengolah, Azhari mengatakan, tekonologi mesin peras tersebut sangat membantu mereka dalam meningkatkan efisiensi produksi.
“Dengan adanya mesin ini, kami bisa memproduksi minyak kelapa lebih banyak dan lebih cepat. Serta, menjaga kualitas produk dengan lebih baik,” jelasnya.
Melalui alih teknologi mesin peras santan otomatis ini, tim dosen dan mahasiswa Ummat berharap Desa Beleka dapat lebih optimal dalam mengembangkan produk minyak kelapa.
Selain membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, harapannya melalui program ini dapat membuka peluang ekspansi produk lokal hingga ke pasar yang lebih luas.
Sebab, di masa depan, program pengabdian ini juga diharapkan menjadi model bagi desa-desa lain. Terutama dalam mengadopsi teknologi tepat guna, untuk mengembangkan potensi lokal.
Tim dosen dan mahasiswa Ummat pun mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek. Ucapan itu atas dukungan pendanaan Hibah Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Skema Pemberdayaan berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2024.
“Terima kasih juga kepada Rektor Ummat dan LPPM yang telah banyak men-support kegiatan PKM Dosen,” tutur seluruh tim. (*)