“Sudah tidak ada yang berani (tinggal). Udah roboh semua itu. Untuk bikin ini (tanggul) aja ada warga yang nyumbang sampai 10 truk,” kata Nasrudin.
Sementara pembangunan Huntara bagi korban abrasi hingga saat ini belum rampung. Dalam pantauan langsung pada Jumat, 29 September 2023, dari puluhan kamar Huntara, baru sebagian yang terpasang atap.
Berita Terkini:
- Pemkab Bima Laporkan Perusakan Mobil Dinas Wakil Bupati saat Aksi Demonstrasi ke Polisi
- SMPN 1 Sumbawa dan MTsN 1 Kota Bima Wakili Pulau Sumbawa di Babak Final LCCM Museum NTB 2025
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
Setiap kamar pun belum dipasangi pintu, jendela, dan komposisi lainnya. Padahal sebelumnya, menurut keterangan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Mataram, M Nazaruddin Fikri, Huntara tersebut ditargetkan rampung sebelum Idulfitri 2023 pada Juni lalu.
Diketahui, gelombang tinggi dan abrasi yang terjadi di Pantai Mapak Indah pada 23 Desember 2022 lalu merusak tempat tinggal sekitar 29 keluarga di Mapak Indak. (MKR)