Anak SD di Gresik Alami Trauma Berat Karena Perundungan

Sebelum itu, Polres Gresik sudah memeriksa 12 saksi dari kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah. Pihak Polres Gresik pun masih menunggu hasil rekaman enam CCTV untuk melihat bagaimana kronologi peristiwa perundungan tersebut.
Korban yang didampingi oleh kedua orang tuanya melakukan pemeriksaan MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya. Saat itu, korban juga ditemani oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Sebelum melakukan pemeriksaan MRI di RA PHC Surabaya, korban menjalani pemeriksaan medis rutin di RSUD dr. Soetomo. Berdasarkan pemeriksaan pihak Rumah Sakit dr. Soetomo, diketahui bahwa ada syaraf mata kanan korban yang sudah tidak berfungsi.
Berita Terkini:
- Pemkot Mataram Fasilitasi Seragam Gratis Bagi Siswa Kurang Mampu
- NTB Makin Dilirik Wisatawan, Pengeluaran Wisnus Capai Rp2,87 Juta per Perjalanan
- SiLPA Mataram Tembus Rp166 Miliar, Wali Kota Pastikan Alokasi untuk Layanan Publik Prioritas
- Refleksi Hari Jadi Bima ke-385 Tahun: Sejarah Singkat, Potret Masalah, dan Wacana Heterarki Sosial Masyarakat
“Sekilas mata kanannya seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat, sampai sekarang korban masih trauma, ketakukan dan tidak mau banyak bicara,” keluhnya.
Penasihat hukum keluarga korban Abdul Malik, meminta kepala sekolah dicopot dari jabatannya karena dianggap lalai. (WIL)