Anak SD di Gresik Alami Trauma Berat Karena Perundungan
Mataram (NTB Satu) – Kasus anak SD di Gresik, Jawa Timur yang mengalami buta akibat perundungan kini mengalami trauma berat. Orang tua korban, Samsul Arif mengatakan, anaknya mengalami trauma berat dan tak mau masuk sekolah.
Sang ayah meminta pendamping hukum kepada kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Jawa Timur.
“Saya berharap kasus ini diproses secara adil, sehingga korban bisa mendapatkan perawatan medis dan psikologis dengan maksimal,” ujarnya yang dikutip dari Merdeka, Kamis, 21 September 2023.
Berita Terkini:
- Hari Bakti ke-80: PUPR NTB Hadapi Tantangan Infrastruktur, Kemantapan Jalan Baru Mencapai 75,5 Persen
- Bupati Jarot Resmi Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi, Tegaskan BLK Jadi Motor Penggerak SDM Sumbawa
- Realisasi Program Pemerintah Pusat di NTB Capai Triliunan Rupiah
- Perbaikan Jalan Lenangguar – Lunyuk Molor, Progres Baru 35 Persen
Kasus perundungan yang dialami oleh anak perempuan itu telah dilaporkan ke polisi sejak 28 Agustus 2023. Sayangnya, tak kunjung ada tindak lanjut dari pihak kepolisian.
Polisi mulai menyelidiki kasus tersebut saat kasus ini viral di media sosial. Polisi memeriksa teman korban yang didampingi oleh orang tuanya di salah satu Balai Desa Gresik. Pihak sekolah mengatakan, polisi saat pemeriksaan tidak menggunakan seragam dinas.



