Mataram (NTB Satu) – Tiga pabrik pengolahan jagung yang berada di kawasan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB akan mengolah 40 ton jagung setiap harinya. Jagung tersebut akan diolah menjadi pakan ternak maupun sebagai benih jagung.
Kepala Brida NTB. Dr. H. Amry Rakhman menyampaikan, kapasitas 40 ton tersebut merupakan kapasitas awal dan ke depan dapat ditingkatkan.
“Bisa ditingkatkan nanti dengan peningkatan otomasi, perbaikan-perbaikan masing-masing alat. Sehingga kapasitasnya bisa mencapai 120 ton per hari, artinya bisa tiga kali lipat dari yang sekarang kapasitasnya,” jelasnya, Kamis, 14 September 2023.
Setelah produk pakan ternak dan benih jagungnya jadi, kata Amry, nanti akan diserap melalui koperasi syariah dari Bank NTB Syariah.
“Di belakang ini ada koperasi syariah dari Bank NTB Syariah yang menjadi off taker untuk produk pertanian, termasuk jagung. Nanti akan kita akan jalin hubungan kerja sama dengan mereka,” ujarnya.
Tidak hanya dengan koperasi, lanjunya, tetapi banyak segmen juga harus terlibat, termasuk para petani harus terlibat melalui kelompoknya.
“Karena dua sisi mereka (petani) ini, mereka akan menggunakan benih jagung dari sini dan menjual jagung hasil panennya ke sini,” tambahnya.
Terkait target pasar dari produk pakan ternak dan benih jagung yang dihasilkan, Amry mengatakan, untuk awal target pasarnya adalah lokal dulu. Sebab, kebutuhan di NTB untuk pakan ternak, terang Amry, begitu tinggi.
“Contohnya saja di belakang Brida NTB ini terdapat peternakan ayam yang berjumlah 12.000 ayam. Anggap saja dari 12.000 ayam itu bisa menghasilkan telur setiap harinya sebanyak 10.000 telur. Maka pertanyaannya, pakannya itu dari mana, ya dari pabrik ini,” terangnya.
Kalau pakan ternak khususnya ayam unggas di sini bagus, sambungnya, maka bisa menstabilkan untuk harga ayam potong dan telur.
“Artinya, jangan terlalu fluktuatif tergantung musim lagi untuk harganya. Kalau sekarang, musim lebaran, hari besar, maulid, biasanya harga-harganya melonjak. Tetapi kalau sudah begini, ada produksi, bisa aman harganya dan ini harus kita jaga,” tutupnya. (JEF/*)