Mataram (NTB Satu) – Di tengah ancaman fenomena El Nino dikhawatirkan terjadi kekeringan ekstrem yang melanda Provinsi NTB. Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada ketahanan pangan.
Asisten II Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi NTB, Fathul Gani mengatakan, sebagian besar wilayah di Indonesia sudah mulai terdampak fenomena El Nino, termasuk di NTB.
Pada skala nasional, dampak dari El Nino ini sudah terlihat, diantaranya cadangan pangan berkurang dan harga beras secara nasional mulai naik.
“Tapi, kalau melihat stok lokal (NTB) itu sebenarnya kondisinya normal,” kata Fathul Gani, Selasa, 5 September 2023.
Berita Terkini:
- Haji Mo Salurkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Desa Banda
- Tangis Zigi Pecah, Penantian Panjang Medali Emas Akhirnya Terwujud di PON Aceh-Sumut 2024
- Tiga ASN Pemkab Bima Diduga Ikut Deklarasi Iqbal- Dinda
- Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Ummat Lepas Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8
Berdasarkan angka Kerangka Sample Area (KSA) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka sementara produksi gabah kering giling Provinsi NTB sampai bulan Oktober 2023, sekitar 1,32 juta ton atau sekitar 900.000 ton beras.
Sementara itu, kebutuhan beras Provinsi NTB berada dikisaran 600.000 ton. Artinya, produksi beras di NTB mengalami surplus sekitar 300.000 ton.
“Ini estimasi sampai dengan Oktober ya, kalau sudah akhir Oktober kita belum tahu. Artinya sampai dengan Oktober ini kita dalam kondisi aman-aman sebenarnya,” jelas mantan Kadistanbun NTB itu.