Mataram (NTB Satu) – Festival Komunitas Seni Media (FKSM) 2023 digelar di Taman Budaya Provinsi NTB, sampai tanggal 8 September 2023. Terdapat 20 komunitas seniman terpilih dari berbagai provinsi, yang menampilkan karyanya dalam festival tersebut.
Para komunitas ini terbagi dalam dua kategori kegiatan, yakni pameran seni media dan pentas pertunjukkan silang media. Penampilan karyanya pun melalui berbagai bentuk, mulai dari kinetik, sensorik, suara, cahaya, video, animasi, digital konten, dan kecerdasan buatan.
Kurator pentas seni pertunjukkan silang media FKSM 2023, Yudi Ahmad Tajudin menyampaikan, sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu ‘Tanah Dialektika’, para seniman mencoba berdialog atau berkolaborasi untuk mengekspresikan karyanya secara inovatif.
“Menggunakan teknologi tinggi maupun rendah, media sederhana maupun kompleks akan dicoba dikombinasikan dalam pertunjukan yang ditampilkan oleh para seniman,” ujarnya, Minggu, 3 September 2023.
Berita Terkini:
- Ummat Borong 6 Penghargaan LLDikti Wilayah VIII, Ikhtiar Kampus Unggul
- Santri Al-Ishlahul Ittihad Gelar Pertunjukan Seni Tradisional Dipadukan Seni Islami
- ANTV PHK Massal Karyawannya, Ini Deretan Program yang Pernah Populer
- Menelusuri Jejak PMI Legal di Malaysia: Rindu Bekerja di Kampung Sendiri, Titip Pesan untuk Gubernur NTB Terpilih
Seperti pada malam soft launching, tanggal 2 September 2023, terdapat kolaborasi antara sekolah pedalangan wayang sasak dari Lombok, NTB dengan Waftlab, komunitas seni media dari Surabaya.
“Mereka berkolaborasi mempertunjukkan silang media. Menceritakan kisah kebudayaan menggunakan wayang sasak yang dikolaborasikan dengan visual teknologi,” jelasnya.
Tidak hanya saat malam soft launching saja, tambahnya, tetapi setiap malamnya dari pukul 20.00 Wita sampai selesai akan ada pertunjukkan silang media lainnya.
“Malam pembukaan ada kolaborasi antara seniman Bandung, Deden Bulqini dengan Mantra Ardhana dan Sanggara Aruntala dari Lombok. Selanjutnya, ada Rachmat Mustamin dan Studi Pantodongi berkolaborasi dengan NARA Ink. Lalu, New Pessimism Studio dengan Natasha Tontey. Densiel Lebang bersama kolektifnya, yakni Standart Collective. Terakhir, sebagai malam penutup, sangat spesial ada kolaborasi dari dua puluh seniman muda Lombok,” ungkapnya.
Tidak kalah dengan pentas pertunjukkan silang media, pameran seni media juga menghadirkan berbagai keseruan dari 16 komunitas seniman. Komunitas seniman dari Yogyakarta, DKI Jakarta, Sidoarjo, Bandung, Tuban, Pekanbaru, Makassar, Samarinda, Palu, Mataram, Lombok Utara, dan Majenang.