Mataram (NTB Satu) – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan teknologi pengolahan sampah berbasis masyarakat, dalam workshop yang digelar Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB, Selasa, 29 Agustus 2023. Teknologi tersebut dapat menjadi solusi dalam membantu mengatasi masalah di Provinsi NTB.
Peneliti BRIN yang memaparkan teknologi tersebut, yakni peneliti dari Direktorat Alih dan Sistem Audit Teknologi BRIN, Ir. Sri Handoyo Mukti., MT. Serta, peneliti dari Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN, Dr. Sri Wahyono, dan Dr. Wahyu Purwanta, S.Si., M.Si.
Berita Terkait:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
Sri Wahyono memberi masukan dalam pengolahan sampah di NTB sebaiknya menggunakan teknologi pengolahan sampah secara biologi dan teknologi pengolahan sampah berbasis masyarakat.
“Yang di mana, sampah organik jika tidak optimal dikelola akan menyebabkan bau busuk yang menyengat, seperti gas hidrogen sulfida, mercaptans, asam karboksilat, aldehid, karbon disulfida, dan sebagainya. Hal ini dapat mengakibatkan serang vektor penyakit menular, menimbulkan lindi yang mencemari air dan tanah, mengotori sampah yang akan digunakan ulang dan didaur ulang,” jelasnya, Selasa, 29 Agustus 2023.
Sehingga, dengan zat-zat yang dihasilkan oleh sampah tersebut, ungkapnya, dapat menurunkan nilai kalor sampah.