Hamzah menceritakan dirinya selama bergabung di salah satu jaringan terorisme. Diakuinya sempat dijanjikan untuk berjualan di Suriah. Karena beberapa kelompok yang berasal dari NTB dan daerah lain memiliki jaringan yang luas untuk memperkuat jaringan terorisme yang diikutinya.
“Kelompok kami ini luas. Kami menyebar di mana-mana,” ucapnya.
Dia menyarankan kepada pemuda di NTB agar tidak mengikuti jejaknya. Pemuda diharapkan belajar kepada seseorang yang benar-benar memiliki kapasitas. “Saya harap anak muda belajar agama pada kiyai dan ustaz yang memang benar-benar ustaz,” sarannya.
Selain ditawari berjualan di kota Syam oleh jaringan teroris di Suriah, alasan lain dia sangat ingin ke Kota Samad adalah untuk menunggu Imam Mahdi. Karena ada salah satu kitab yang rajin dipelajarinya mengatakan Imam Mahdi akan keluar dari daerah tersebut.
“Katanya Imam Mahdi akan keluar di sana,” ucapnya.
Sementara Kapolda mengatakan, sumpah janji atau ikrar setia NKRI itu dilakukan untuk mengajak Hamzah kembali ke NKRI untuk keluar dari jaringan terorisme.
“Ini kan ikrar setia ya. Kita ingin ajak semuanya untuk kembali ke NKRI dan kita tutup buku. Kita kasih kesempatan dalam rangka ngajak semuanya untuk kembali ke NKRI,” ucapnya.
Menurutnya, Hamzah memang diamankan di wilayah hukum NTB. Meski begitu, orang nomor satu di Polda NTB itu tidak ingin merinci terkait jaringan atau afiliasi tersangka masuk ke jaringan teroris yang mana.
Baca JUga :
- Neymar Pindah ke Liga Arab Ikuti Jejak C. Ronaldo Ketimbang Messi
- Distanbun NTB Hadiri Kursus Tani Genta Organik di BPP Kuripan Lombok Barat
- Zul-Rohmi Bentuk Komisi Disabilitas Jelang Akhir Masa Jabatan
- Komnas HAM Pantau Penanganan Kasus Dugaan Penganiayaan Mahasiswa Unram
- Dua Tersangka Dugaan Korupsi Pasir Besi Lombok Timur Segera Disidang