Mataram (NTB Satu) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mempertegas posisi politiknya yang sebelumnya sering dianggap partai yang konservatif, bahkan radikal.
Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Kepala Daerah Dr Zulkieflimansyah mengatakan, PKS tidak boleh lagi menjadi partai yang eksklusif.
“PKS tak boleh lagi menjadi Partai yang menakutkan bagi banyak kalangan. PKS harus bergerak ke tengah, capturing the middle ground kalau ingin memperoleh dukungan yang lebih besar. Tak boleh lagi PKS disematkan sebagai kelompok Islam keras dan radikal,” ujarnya dikutip dalam akun FB Bang Zulkieflimansyah Kamis, 10 Agustus 2023.
Dinilai selalu menjadi partai yang keras, PKS harus bisa menempatkan posisi politik menjadi partai tengah yang moderat.
Baca Juga:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
“PKS harus menjadi Partai Moderat yang menyejukkan dan menjadi pelopor tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sebagaimana di cita-citakan di awal kemerdekaan kita dahulu,” ucapnya.
Ia mengingatkan pula, agar konsistensi itu menjadikan PKS dapat beradaptasi dalam setiap proses politik di Indonesia.
“Ini bukan hanya sekedar wacana atau strategi untuk Pemilu semata, tapi harus ditunjukkan oleh semua Kader-kader PKS yang jadi Kepala Daerah untuk menunjukkan itu dalam kenyataan di daerahnya masing-masing,” kata Gubernur NTB.
Pemaparan itu, dilakukan oleh Dr. Zulkieflimansyah pada saat menggelar acara pelatihan peningkatan spiritual terhadap seluruh pimpinan daerah PKS.
“Bersama Kang Aher Gubernur Jawa Barat 2 Periode yang membagi pengalaman dan cerita-ceritanya selama menjadi Kepala Daerah kepada Kepala Daerah Kader-kader PKS,” tandasnya. (ADH)