Kota Mataram

Sholeha, Remaja Tuli Asal Mataram Suarakan Kebersihan dan Kesehatan Menstruasi di Rwanda

“Dengan melibatkan pendidik sebaya yang juga murid di satu sekolah sebagai pelaku utama dalam mengedukasi MKM, sangat efektif. Karena, hal ini dapat menghilangkan garis penghalang yang ada dalam pembicaraan seputar menstruasi. Hasil tersebut juga menunjukkan murid dapat membicarakan menstruasi tanpa ditertawakan teman-temannya, khususnya oleh anak laki-laki. Jika mereka tiba-tiba menstruasi di sekolah, maka mereka tidak takut lagi,” ungkapnya.

Terlebih lagi, jika di sekolah sudah menyediakan pembalut, sehingga anak laki-laki tidak mengejek anak perempuan yang sedang menstruasi.

“Saya berharap, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bisa digunakan oleh murid perempuan saat mengalami nyeri menstruasi. Termasuk juga toilet, selain ramah perempuan bisa digunakan oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Fasilitas MKM yang inklusif saya harap juga tersedia di berbagai area publik,” tutupnya. (JEF)

Baca Juga :

IKLAN
Laman sebelumnya 1 2 3 4

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button