Mataram (NTB Satu) – Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Huailid memimpin Rapat Koordinasi Pokja Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk mengintegrasikan isu air, sanitasi, dan kebersihan dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi NTB Tahun 2024-2026, Senin, 17 April 2023.
Dalam rangka merumuskan rancangan strategi dan kebijakan mendukung program Water, Sanitation, and Hygiene (Wash) yang berkelanjutan dalam pencapaian target SDGs, akan dibahas mengenai pembagian peran untuk tata kelola program Wash sesuai tugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan peran mitra pembangunan daerah.
“Juga desain rancangan monev program Wash untuk mendukung capaian target kinerja RPD,” kata Huailid.
Disebutkan, Provinsi NTB saat ini sedang menyusun rencana pembangunan daerah transisi selama 3 tahun (2024-2026). Dalam dokumen tersebut, perlu memasukkan isu-isu strategis daerah, di mana Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB memasukkan isu Wash dalam pilar utama yaitu planet dan lingkungan.
Baca Juga:
- Survei PRESiSI: Elektabilitas Najmul – Kus Jauh Tinggalkan Dua Pesaingnya
- Survei SPIN: Elektabilitas Muchsin Effendi – Junaidi Arif Lewati Najmul – Kus di Pilkada Lombok Utara
- Enam Ekor Sapi Warga di Bima Tersambar Petir, Kerugian Capai Rp30 Juta
- Pengamat Prediksi AQUR akan Menang di Pilkada Kota Mataram
“Hal ini menunjukkan betapa pentingnya isu Wash di NTB sekaligus menjadi prioritas utama dalam 3 tahun ke depan. Isu air, sanitasi dan kebersihan yang telah tertuang dalam beberapa dokumen sektoral tersebut tentunya harus diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan daerah. Untuk menjadi lebih konkret, pelaksanaannya dengan penganggaran daerah,” jelasnya.
Menurutnya, perkembagan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di NTB pada Tahun 2022 adalah tahun prestasi NTB di bidang sanitasi. Di mana 4 kabupaten/kota telah ditetapkan sebagai daerah tuntas 5 pilar STBM.
“Harapannya tahun 2023 semua kabupaten/kota di NTB dapat menuntaskan 5 pilar STBM,” lanjutnya.
Menutup paparannya, Huailid menyebut saat ini Pokja PPAS Provinsi NTB terus melakukan penguatan peran dengan strategi sinergitas perencanaan pelaksanaan, monitoring, dan pengendalian kegiatan-kegiatan. Serta fokus pada pengembangan perumahan, permukiman, air minum, dan sanitasi. Dengan tujuan mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti rumah yang layak dan terjangkau, permukiman yang aman, sehat dan berkelanjutan, akses layanan air minum dan sanitasi, serta akses utilitas lainnya. (MKR)