Dia dan kedua anaknya yang gagal lolos PPDB itu mengaku hanya bisa tertawa melihat modus kecurangan ortu dan sengkarut sistem tersebut.
“Kita lihat sendiri ada yang jaraknya 700 meter dari sekolah. ‘Itu tinggalnya di seberang jalan kali ya?’ Terus ketawa sendiri. Kemudian ada yang sekumpulan orang, 20 orang kalau tidak salah jaraknya sama persis, daftar di satu sekolah yang sama. ‘Apa mungkin pindah ke kosan gitu?’ Jadi bahan candaan aja, karena kita enggak bisa apa-apa, sistem sudah berjalan. Kita tidak bisa apa-apa, terima nasib aja (gagal PPDB),” imbuhnya.
Selain jalur zonasi, dugaan kecurangan yang ia ketahui juga terjadi pada PPDB jalur afirmasi. Kecurangan ini dibantu ‘orang dalam’ atau internal sekolah.
Salah satu teman anaknya bercerita langsung bahwa dirinya diterima PPDB jalur titipan ‘orang dalam’.
Baca Juga :
- Hasil Investigasi Ombudsman RI Soal PPDB Segera Disampaikan ke Kemendikbudristek
- PPDB 2023 Sarat Masalah, Kemendikbud Sebut Sistem Zonasi Menyimpang dari Tujuan Utama
- 260 Siswa di Mataram Belum Dapat Sekolah pada PPDB 2023
- Miris! SDN 31 Mataram Hanya Dapat 4 Siswa saat PPDB 2023
- Akibat Polemik PPDB 2023, Sekolah Swasta Dipaksa Bersaing Dapatkan Siswa Baru
- 3 SDN di Kota Mataram Tidak Kebagian Siswa saat PPDB 2023