Mataram (NTB Satu)- Fenomena La Nina merupakan fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah yang mengalami pendinginan dibawah kondisi normalnya.
Hal tersebut membuat tingkat curah hujan lebih tinggi di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat. Pendinginan SML ini mengurangi peluang pertumbuhan awan pada bagian Samudera Pasifik Tengah.
Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Baca Juga:
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
- Banjir di Pulau Sumbawa, 4.850 KK Terdampak dan 316 Ekor Hewan Ternak Hanyut
Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, perubahan iklim yang terjadi saat ini karena adanya fenomena La Nina ini, memberikan dampak secara global. Hampir tiap harinya mengalami hujan, hal tersebut mendapatkan perhatian dari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BNPB menghimbau seluruh BPBD yang tersebar di 34 Provinsi untuk lebih siaga. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi terhadap fenomena ini, merupakan salah satu pencegahan atau menghindari dampak bahaya hidrometeorologi seperti banjir.