Selain itu, terdapat halaman ringkasan yang berisikan informasi terkait kondisi pendidikan di Provinsi/Kabupaten/Kota, satuan pendidikan mana yang sudah baik, perlu ditingkatkan, dan rekomendasi program atau kegiatannya.
Ada juga halaman akar masalah yang dilengkapi detail capaian dari tahun sebelumnya dan sebaran 10 satuan pendidikan teratas dan terbawah. Pemda juga dapat melihat indikator prioritas satuan pendidikan mana yang perlu dilakukan pembenahan. Serta, sebaran akar masalah berdasarkan capaian per Kabupaten/Kota juga bisa dilihat.
Kemudian, terdapat juga contoh pembenahan sebagai acuan untuk melakukan pembenahan. Di dalamnya terdapat beragam rekomendasi kegiatan apa yang tepat untuk pemenuhan SPM satuan pendidikan yang perlu dibenahi.
“Hal ini membuat pemerintah daerah tidak perlu mengunduh rekomendasi perencanaan berbasis data untuk melakukan pembenahan. Pemerintah daerah dapat melihat sebaran akar masalah berdasarkan capaian per Kabupaten/Kota,” tuturnya.
Baca Juga :
- Rapor Pendidikan 2.0 Hadirkan Fitur Baru Mudahkan Sekolah Berbenah
- Hari Pendidikan Nasional 2023: Literasi dan Numerasi di NTB Masih Memprihatinkan
- Disdik Kota Mataram Minta Orang Tua Pantau Kualitas Belajar Anak Menjelang Asesmen Sekolah
- Kemendikbudristek Akhirnya Bersikap Atas Protes Wisuda PAUD hingga SMA