“Anda terbangun dari kesurupan yang dalam, menjauh dari telepon untuk melihat teman dan keluarga Anda,” tulisnya.
Kebijakan baru itu pun menuai beragam respon dari pengguna Twitter.
Pemilik akun bercentang biru @Afewcrayonsshort mengatakan: “Bisakah kamu mengerjakan matematika? 6.000 tweet sehari. Itu seperti 10 jam membaca.”
Baca Juga:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Sementara itu, akun bercentang biru lainnya mencuit hal yang berbalik.
“Katakan saja Anda ingin semua orang membirukan Twitter, tidak perlu menulis semua itu,” cuit @CFC_Janty.
Memasuki era kepemilikan Musk, akun centang biru di Twitter dikomersialisasi. Mereka yang ingin mempunyai akun terverifikasi tersebut, diharuskan berlangganan Twitter Blue dengan membayar tagihan sebesar US$ 84 per tahun atau US$ 8 per bulan yang setara Rp1,27 juta per tahun atau Rp 121.200 per bulan, dalam kurs Rp15.150 per dolar AS. (MKR)