Di negara padat penduduk muslim seperti Arab Saudi, mayoritas penyembelihan hewan kurban dilakukan oleh penyedia jasa seperti Rumah Potong Hewan. Jarang sekali ditemukan berkumpul bersama seperti prosesi kurban di Indonesia. Pekurban cukup memberikan uang kepada penyedia jasa sembelih, lalu dagingnya diekspor ke negara-negara yang membutuhkan.
5. Manusia mengkonsumsi kambing sejak 10.000 tahun lalu
Kambing sebagai hewan kurban bukan terjadi secara tiba-tiba tanpa nenek moyang. Allah menciptakan makhluk hidup dengan asal mula dan jejak evolusinya. Selain menjadi hewan kurban, kambing juga jadi hewan pertama yang manusia jinakkan untuk kebutuhan hidup dari susu, daging, dan kulitnya. Menurut peneliti, kambing tersebut berjenis Capra aegagrus hircus yang tulang belulangnya ditemukan di Iran.
Baca Juga:
- Interpelasi DAK 2024: Jalan Terjal Fraksi Pengusul, Tanda Tanya Publik untuk Kubu Penolak
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
Hewan kurban tersebut berupa jenis binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa.Telah sampai usia yang dituntut syari’at berupa jaza’ah (berusia setengah tahun) dari domba atau tsaniyyah (berusia setahun penuh) dari yang lainnya.Ats-Tsaniy dari unta adalah yang telah sempurna berusia 5-6 tahun.
6. Ada 18 jenis hewan yang tidak boleh dijadikan kurban
Fakta terakhir ini sangat penting untuk umat Islam agar memilih hewan ternak kurban yang benar-benar bagus. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk sedekah dengan barang terbaik, termasuk saat berkurban. Bukan untuk pamer, tapi agar manfaatnya berkelanjutan secara baik untuk golongan penerima daging kurban.