Bule Asal Inggris Ditangkap Imigrasi, Diduga Bakar Villa di Lombok Utara

Mataram (NTB Satu) - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram berkolaborasi dengan Sub Direktorat 4 Intelkam Polda NTB berhasil mengamankan seorang WNA asal Inggris berinisial JWH, 38 tahun. Ia diduga membakar gerbang Kempas Villa, Gili Air, Kabupaten Lombok Utara. Hasil klarifikasi dengan petugas Seksi Inteldakim Imigrasi Mataram, JWH mengaku sedang dalam pengaruh alkohol. "Berdasarkan pengakuannya, JWH ini dalam keadaan mabuk. Sehingga, ia melemparkan Putung rokoknya ke atas atap gerbang Kempas Villa yang terbuat dari alang-alang sehingga terjadilah kebakaran tersebut," ungkap Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram, Pungki Handoyo, Kamis, 8 Juni 2023. Fakta lain, izin tinggal JWH ini telah overstay di Indonesia terhitung sejak 8 Mei 2023. Hal itu lantaran ia tidak melakukan perpanjangan izin tinggal Visa Kunjungan Wisata Kedatangan miliknya (Visa On Arrival). "Terkait itu, JWH mengatakan ia lalai untuk melakukan perpanjangan izin tinggal," jelasnya. Diketahui petugas dari Seksi Inteldakim Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram behasil menemukan JWH pada Kamis, 18 Mei 2023 setelah mendapatkan informasi dari Intelkam Polda NTB. Informasi yang didapat, JWH telah pindah tempat penginapan ke Hotel Seven Seas yang masih berada di Gili Air, Kabupaten Lombok Utara. Karena itu, petugas dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram melakukan penahanan paspor milik JWH. "Kami menahan paspornya terlebih dulu, setelah itu kami meminta JWH untuk menyelesaikan masalahnya dengan pemilik Kempas Villa dan memenuhi panggilan dari Polsek Pemenang Baru. Selanjutnya, kami minta JWH datang ke kantor untuk melakukan klarifikasi terkait permasalahannya," pungkasnya. Karena alasan kesehatan, JWH baru datang ke Kantor Imigrasi Mataram pada 5 Juni 2023 setelah menyelesaikan permasalahannya dengan Kempas Villa berupa membayar ganti rugi. "Ia baru datang karena ia baru sembuh dari cidera lutut yang dideritanya," jelasnya. Kesimpulan hasil pemeriksaan, JWH terbukti telah melakukan pelanggaran berupa kegiatan yang membahayakan keamanan dan mengganggu ketertiban umum. Selain itu, keberadaannya di wilayah Indonesia telah melebihi dari izin tinggal yang ia miliki. Akibatnya, JWH mendapat Tindakan Administratif Keimigrasian berupa pendeportasian dan penangkalan. Dalam kasus ini, JWH terbukti telah melanggar pasal 75 dan pasal 78 Undang-undang No. 6 Tahun 2021 Tentang Keimigrasian. "Untuk beberapa hari JWH masih diamankan di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram sembari menunggu proses pendeportasiannya. Rencananya, JWH akan di deportasi pada Kamis, 8 Juni 2023 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menuju London, Inggris," kata Kepala Devisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham NTB, Yan Welly Guna menegaskan akan berkomitmen untuk menjalankan amanat yang diberikan oleh Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim untuk menindak tegas setiap orang Asing yang menggangu ketertiban umum dan roda perekonomian masyarakat. "Setiap kegiatan orang asing yang berada di wilayah Indonesia khususnya di Pulau Lombok harus berkegiatan sesuai dengan izin tinggalnya dan juga mematuhi segala peraturan yang berlaku demi mewujudkan lingkungan yang nyaman dan kondusif bagi masyarakat," pungkas Yan. Terkait hal itu, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram akan membuat pos pelayanan sebagai wadah masyarakat setempat untuk melapor jika ditemukan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan oleh Warga Negara Asing. "Insyaallah akan terealisasi pada awal bulan Juli nanti," tutupnya. (MYM) Lihat juga : Masyarakat Minta Kejaksaan Proses Mafia Tanah di Batu Layar MotoGP Mandalika Seri Indonesia 2022 Tinggalkan Utang Rp8,91 Miliar Fenomena Semakin Aneh di Bima, Tanah Bergerak ke Atas, 5 Rumah Warga Rusak Fihir Mengaku tak ada Masalah Pribadi dengan Ketua DPRD NTB