Mataram (NTB Satu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimal. Hal ini disebabkan adanya fenonema Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada, 6 Juni 2023 mendatang.
Dalam rilis yang diterima NTBSatu, peningkatan ini juga disebabkan adanya fenomena fase bulan purnama (full moon) pada, 3 Juni 2023 lalu. Adanya dua fenomena yang bersamaan ini, berpotensi menyebabkan terjadi banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Terdapat 29 wilayah pesisir yang berpotensi mengalami banjir rob, termasuk pesisir NTB. Namun, setiap pesisir yang berpotensi terjadi banjir rob tersebut, akan mengalaminya tidak secara bersamaan. BMKG telah memperkirakan lokasi dan waktu potensi terjadinya banjir rob ini.
“Potensi banjir rob ini secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti, aktivitas bongkat muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir. Kemudian, aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” jelas Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, MT.
Pihak BMKG mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasinya. “Masyarakat perlu memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG melalui call center, laman resmi. Kemudian, sosial media, dan langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” imbau Eko.
Lihat juga:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025