BERITA NASIONAL

Indonesia Jadi Negara Paling Berpolusi di Kawasan ASEAN

Mataram (NTBSatu) – IQAir, sebuah perusahaan pemantau kualitas udara mencatat Indonesia berada pada peringkat teratas dengan kualitas udara terburuk di kawasan ASEAN pada 2023.

“Indonesia menjadi negara paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara,” tulis IQAir dalam World Air Quality Report 2023 yang dirilis Selasa, 19 Maret 2024.

IKLAN

Dalam skala internasional, Indonesia berada di peringkat ke-14. Negara yang berada pada jajaran tiga besar paling berpolusi di dunia adalah Pakistan, Bangladesh, dan India.

“Sebagian besar polusi udara di Indonesia berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara, kebakaran hutan, pembukaan lahan di Sumatera dan Kalimantan untuk pengembangan pertanian,” tulis laporan tersebut.

Diketahui polusi udara paling parah selama musim kemarau, biasanya terjadi pada Juli hingga September.

Berita Terkini:

Tahun lalu, tercatat konsentrasi rata-rata PM 2,5 di Indonesia mencapai 37,1 mikrogram, meningkat sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

IKLAN

PM 2,5 adalah partikel kecil di udara yang dapat merusak paru-paru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan kadar aman terpaparnya zat tersebut tidak lebih dari lima mikron kubik.

Sementara itu, Laporan Air Quality Life Index (AQLI) 2023 yang dikeluarkan Universitas Chicago mengemukakan adanya cemaran PM 2,5 di Indonesia pada tahun 2021 rata-rata mencapai 18,8 mikron kubik, lebih dari tiga kali lipat standar aman yang ditetapkan WHO.

Dari data tersebut, terungkap bahwa polusi ini menyebabkan berkurangnya angka harapan hidup penduduk di Indonesia sebesar 1,4 tahun.

Polusi partikulat masih merupakan risiko eksternal terbesar di dunia terhadap kesehatan manusia, dengan dampak terhadap harapan hidup yang sebanding dengan merokok, lebih dari tiga kali lipat dari penggunaan alkohol dan air yang tidak aman, dan lebih dari lima kali lipat dari cedera transportasi, seperti tabrakan mobil.

“Polusi udara ini melebihi dampak penyakit kardiovaskuler dan malnutrrisi maternal dalam hal penurunan angka usia harapan hidup,” beber laporan itu. (STA)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button