Mataram (NTB Satu) – Melonjaknya harga beras di NTB membuat Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, Dr Iwan Harsono heran. Pasalnya, menurut Iwan, NTB merupakan salah satu provinsi lumbung beras di Indonesia.
“Kita kan lumbung beras, dan permintaan masih normal. Berarti ada yang tidak optimal pada kerja Bulog dan Satgas Pangan,” kata Iwan saat ditemui di Mataram, Selasa, 21 Februari 2023.
Ia mengungkit, sebelumnya Satgas Pangan Kota Mataram maupun Provinsi NTB menyebut pasokan beras hingga 10 bulan ke depan pada kondisi aman. Namun di lapangan, khususnya di Kota Mataram, harga beras yang sebelumnya Rp10.000 per kilogram kini bisa menyentuh Rp13.000 per kilogram.
“Saya juga heran ini, kata mereka 10 bulan ke depan beras aman,” imbuhnya.
Ia pun meminta agar pemerintah bergerak cepat untuk menormalisasi harga beras yang merupakan kebutuhan paling pokok masyarakat NTB.
“Harus ditindak cepat, beras itu komoditas politik, kebutuhan paling utama masyarakat. Kalau tidak ada beras, akan memincu tindakan kriminal dan tindakan negatif lainnya,” terangnya.
Sejauh ini, ia memprediksi ada oknum yang bermain sehingga menyebabkan harga beras di NTB melonjak.
“Indikasinya itu, yang pertama, ada yang menimbun hingga peredaran di masyarakat kurang. Kedua, ada kebocoran, dalam daerah belum terpenuhi, tapi dikirim le luar,” lanjut Iwan.
“Dua hal itu harus benar-benar diatensi dan ditindak tegas oleh pemerintah.”(RZK)
