Mataram (NTB Satu) – Hasil penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTB yang dilakukan tidak lama ini mengungkap adanya kontaminasi mikroplastik pada saluran-saluran air di Kota Mataram, seperti di Kali Ning dan Kokoq Jangkuk.
Cemaran itu dianggap berbahaya karena mengancam ekosistem air, bahkan dapat menyebabkan gangguan hormon pada manusia apabila mengkonsumsi ikan yang hidup di air tersebut.
Rupanya kabar tersebut memancing komentar Ketua DPRD Kota Mataram, Didi Sumardi. Ia meminta agar Pemkot Mataram untuk menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah dan memeberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah di sungai.
“Harus diedukasi, terutama untuk anak-anak kita yang masih sekolah,” ujar Didi, Kamis, 2 Februari 2023.
Selain itu, Pemkot Mataram juga didorong untuk menagih tanggung jawab perusahaan penghasil sampah plastik agar turut melakukan pengelolaan sampah plastik.
“Termasuk memanggil pelaku usaha yang teridentifikasi berkontribusi terhadap pencemaran sampah plastik,” pintanya.
Ia mengaku cukup prihatin dengan kondisi tersebut, dan mengantisipasi agar dampak buruknya tidak berkelanjutan hingga generasi mendatang.
“Kita tidak ingin pencemaran ini berdampak panjang, hingga ditanggung oleh anak cucu kita,” pungkasnya.(RZK)
