Kota Mataram

Usung Semangat Kolektif, Komunitas Akarpohon Mataram Sukses Gelar Microfest 2022

Mataram (NTB Satu) – Komunitas Akarpohon Mataram kembali sukses menggelar Microfest 2022 setelah konsisten selama empat tahun berturut-turut menggelar acara tersebut. Pada Microfest 2022, Komunitas Akarpohon Mataram mengusung tema “Absorb” dan berlangsung mulai dari 20 hingga 24 Desember 2022 yang bertempat di Gerobak Kopi Jalanan, Gomong, Kota Mataram.

Direktur Program Microfest 2022, Ilda Karwayu mengatakan, Microfest merupakan program tahunan Komunitas Akarpohon Mataram. Selain itu, Microfest adalah suatu festival kecil sastra yang mengundang sejumlah penulis dan pengalih wahana (musisi atau pegiat teater) untuk membicarakan proses kreatif kekaryaannya secara mendalam, kemudian dirangkaikan dengan penampilan dari pengalih wahana.

“Kami akan terus mengusahakan Microfest menjadi festival kecil. Microfest bertujuan untuk menjaga distribusi serta sirkulasi pengetahuan agar terus bergerak secara dinamis,” ujar Ilda, Minggu, 25 Desember 2022.

Kemudian, Ilda menyatakan bahwa Microfest mengusung semangat kolektif sebagai sistem kerja. Lalu, untuk menumbuhkan budaya diskusi secara inklusif, Microfest memilih lokasi berbeda pada setiap tahunnya.

Pada Microfest 2022, Komunitas Akarpohon Mataram berkolaborasi dengan sejumlah pihak, yakni Gerobak Kopi Jalanan, Madcats, Kedai Buku Klandestin, Paus Biru, Senyum Puan, dan Metajuridika.

Microfest 2022 turut dibagi menjadi lima sesi, yang berlangsung selama lima hari berturut-turut. Masing-masing sesi menghadirkan tema serta panelis diskusi yang berbeda-beda.

Microfest 2022 Hari Pertama menghadirkan sesi diskusi dengan tajuk “Mencari Pasemon dalam Puisi” yang menampilkan Lamuh Syamsuar, Arga Purnama, dan Syahrul Barak. Microfest 2022 Hari Kedua kemudian menghadirkan sesi diskusi “Vakansi ke dalam Puisi” yang menampilkan Ruhma Ruksalana Huurul’in, Irfan Hakim, dan Pelita Groove.

Pada Hari Ketiga, meskipun dilanda hujan, acara terus dilangsungkan dengan menghadirkan sesi diskusi “Membaca Bunyi, Mendengarkan Puisi” yang menampilkan Kiki Sulistyo, Pamela Paganini, serta vocabot-P.

Meskipun dilanda hujan seperti Microfest Hari Ketiga, Microfest Hari Keempat tetap berlangsung dengan menghadirkan sesi diskusi “Fiksi dari Inflasi Nilai” yang menampilkan Bulan Nurguna, Eno Liska, dan R.A.

Walaupun tetap dilanda hujan seperti hari-hari sebelumnya, Microfest Hari Kelima yang menghadirkan sesi diskusi “Membangun Candi Kata” yang menampilkan Sindu Putra, Suci Sulistiani, dan Lordline tetap dilaksanakan. Penampilan dari Lordline kemudian menjadi penutup gelaran Microfest 2022.

Perihal Lokasi dan Tema Microfest

Microfest pertama kali dilaksanakan pada tahun 2019 yang bertempat di areal Taman Budaya NTB. Pada tahun 2020, gelaran Microfest pindah menuju Aroo Creative Space, Jalan Udayana, Kota Mataram. Di tahun 2021, tidak jauh dari Aroo Creative Space, Microfest kemudian dihelat di Toms Garden Coffee, dekat Islamic Center Mataram.

“Untuk tahun 2022, Microfest bergeser ke area Jalan Pemuda, Gomong, Kota Mataram, tepatnya di Kopjal atau Gerobak Kopi Jalanan,” ungkap Ilda.

Disinggung mengenai tema Microfest, Ilda menjawab bahwa tema di setiap gelaran Microfest ditentukan secara paralel, antara tema tahun awal serta tema tahun-tahun selanjutnya.

Microfest 2019 bertema “Solenoida”, dimaknai sebagai perangkat tempat energi diubah. Dari tema tersebut, orang-orang dapat membayangkan proses pengubahan suatu energi yang melingkupi pengalaman atau pengetahuan para penulis menjadi energi lainnya atau karya berupa buku.

Selanjutnya, karya-karya yang telah dihasilkan, kemudian digerakkan, atau didistribusikan ke pembaca menjadi konsep dari tema Microfest 2020, yaitu “Kinetik”.

Selanjutnya, berbeda dari tema di tahun pertama dan kedua yang berangkat dari energi awal, tahun ketiga Microfest berangkat dari hasil perubahan energi, yakni karya berupa buku. Pada 2021, seluruh penulis atau pembicara hadir sebagai yang pertama kali menerbitkan buku antologi tunggal. Keseragaman tersebut kemudian melahirkan tema “Debut!”.

Di tahun 2022, Microfest kembali ke pijakan awal melalui tema “Absorb”, yaitu proses penyerapan. Tema “Absorb” hendak mengetahui dari sekian banyak peristiwa di hadapan para penulis, pengalaman, dan pengetahuan macam apa yang sesungguhnya diserap sehingga menghasilkan karya.

“Melalui “Absorb”, semoga Microfest tahun ini lebih banyak melahirkan pertanyaan serta wacana perihal proses kreatif,” pungkas Ilda. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button