APBD Perubahan 2025 Jadi Momentum Perkuat Fondasi Pembangunan Kota Mataram

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram bersama DPRD Kota Mataram resmi menyepakati Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Kesepakatan ini bukan sekadar penyesuaian teknis anggaran. Tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat fondasi pembangunan kota dan menyesuaikan arah kebijakan fiskal dengan kebutuhan masyarakat.
Ketua DPRD Kota Mataram, Abdul Malik, menjelaskan, perubahan APBD 2025 disusun berdasarkan pencermatan terhadap target dan capaian realisasi pendapatan daerah. Dari hasil evaluasi, menurutnya perlu ada penyesuaian baik terhadap target Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun penerimaan transfer dari pemerintah pusat.
“Dari sisi pendapatan, kita melihat tren positif. PAD meningkat 3,77 persen, yang artinya upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sudah mulai membuahkan hasil. Ke depan, kami mendorong agar pengawasan terhadap setiap objek pajak lebih diperkuat, sehingga penerimaan daerah bisa semakin optimal,” ujarnya.
Pendapatan Naik, Belanja Bertambah
Berdasarkan rancangan perubahan, pendapatan daerah Kota Mataram meningkat sebesar Rp22,049 miliar. Dari kenaikan ini, total pendapatan daerah yang semula Rp1,890 triliun naik menjadi Rp1,912 triliun lebih.
Kenaikan juga terjadi pada belanja daerah. Dari semula Rp1,957 triliun, bertambah Rp121,591 miliar sehingga menjadi Rp2,079 triliun lebih.
Tambahan anggaran tersebut diarahkan untuk memperkuat program-program prioritas yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Prioritas Pembangunan
Sejumlah program menjadi fokus utama dalam perubahan APBD 2025, antara lain Rehabilitasi sarana prasarana sekolah terdampak banjir, Penambahan iuran kesehatan bagi ASN, P3K, serta dukungan Universal Health Coverage (UHC), Peningkatan sarana dan prasarana bidang kesehatan.
Kemudian penataan ruang terbuka hijau dan infrastruktur perkotaan, penataan sungai serta pemeliharaan rutin jalan, peningkatan sarana perkantoran dan penguatan pengelolaan aset daerah dan optimalisasi pengelolaan persampahan, termasuk pengadaan lahan tambahan di TPA Kebon Kongok.
Selain itu, terdapat pula penyesuaian belanja untuk mengakomodasi usulan prioritas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sebelumnya belum masuk dalam APBD induk.
Defisit Melebar
Adanya penyesuaian pendapatan dan belanja, defisit anggaran Kota Mataram tahun 2025 tercatat meningkat. Semula sebesar Rp66,9 miliar, kini menjadi Rp166,441 miliar atau naik hampir Rp100 miliar.
Meski begitu, DPRD dan Pemerintah Kota menilai kondisi ini masih dalam batas wajar dan dapat dikelola. Mengingat tambahan belanja fokusnya untuk program prioritas yang mendukung pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan.
Momentum Strategis
Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, menegaskan perubahan APBD 2025 tidak semata-mata soal angka. Tetapi juga refleksi atas arah pembangunan kota ke depan.
Penetapan perubahan APBD ini memiliki makna strategis. Selain menyesuaikan kebijakan fiskal dengan dinamika kebutuhan masyarakat, momentum ini juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-32 Kota Mataram.
“HUT bukan hanya seremoni, tapi refleksi perjalanan panjang sekaligus pengingat tanggung jawab kita untuk menyiapkan masa depan,” jelas Mohan.
Sejalan dengan tema “Kota Kita, Masa Depan Kita”, pemerintah mengarahkan setiap rupiah anggaran untuk memperkuat fondasi pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat.
“Melalui perencanaan matang, pengawasan yang baik, serta pelaksanaan yang konsisten, kami optimis program-program prioritas dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat langsung bagi warga Kota Mataram,” pungkasnya. (*)