Mataram (NTB Satu) – Sebanyak lima kabupaten/kota di Provinsi NTB dilanda bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak tiga hari terakhir. Lima daerah yang terdampak itu adalah Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur dan Kabupaten Bima.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, H. Ruslan Abdul Gani mengatakan dari lima daerah yang terdampak cuaca ekstrem tersebut, jumlah warga yang terdampak sebanyak 226 Kepala Keluarga (KK) atau 738 jiwa. Namun data ini masih bersifat sementara dan dimungkinkan untuk berubah.
“Ini data sementara yang kami terima akibat bencana yang terjadi sejak, Jumat (23/12) hingga Sabtu (24/12) kemarin,” kata H. Ruslan Abdul Gani Ahad 25 Desember 2022.
Ia merincikan, untuk Kota Mataram warga yang terdampak karena dilanda gelombang pasang akibat tingginya air laut yang terjadi di Lingkungan Mapak, Jempong Baru sehingga menyebabkan tiga unit rumah rusak berat dan 17 KK atau 68 jiwa harus diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.
Selanjutnya di Kabupaten Lombok Tengah, banjir menerjang beberapa dusun seperti Dusun Mertak, Dusun Awang, Dusun Bumbang, Dusun Serenang dan Dusun Rangkep di Desa Kuta. Di sini, total warga yang terdampak sebanyak 199 KK atau 629 jiwa.
“Sedangkan untuk rumah yang rusak masih dalam pendataan,” katanya.
Untuk Kabupaten Lombok Barat, bencana yang terjadi berupa pohon tumbang akibat angin kencang yang disertai hujan dan kilat yang melanda Desa Penimbung Kecamatan Gunung Sari. Akibat kejadian itu, sebanyak empat unit rumah warga mengalami rusak berat dan satu unit rusak ringan atau sebanyak 5 KK atau 25 jiwa harus diungsikan.
Adapun Kabupaten Lombok Timur, bencana yang terjadi berupa angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (24/12) kemarin di Desa Montong Beter, Kecamatan Sakra Barat. Untuk korban hanya satu KK dan satu unit rumah mengalami rusak berat.
Sedangkan di Kabupaten Bima juga terjadi bencana angin kencang yang disertai hujan deras pada Sabtu kemarin sehingga menyebabkan dua unit rumah rusak sedang dan satu unit rusak ringan di Dusun Sangaru Desa Mbawa, Kecamatan Donggo. Total warga yang terdampak ada tiga KK atau 12 jiwa.
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memang telah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan cuaca ekstrem di wilayah NTB sejak Natal 2022 hingga Tahun Baru 2023.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Afriyas Ufah mengatakan, peringatan dini curah hujan tinggi pada level awas terdapat di Kabupaten Lombok Barat yakni di Kecamatan Sekotong.
Selanjutnya peringatan dini curah hujan tinggi level siaga terdapat di Kabupaten Dompu di Kecamatan Pekat, Kabupaten Bima di Kecamatan Tambora, Kota Mataram di Kecamatan Sandubaya, Lombok Barat di Kecamatan Gerung, Kediri, Lembar, Lingsar, Narmada.
Selanjutnya di Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Batuliang, Batuliang Utara, Janapria, Jonggat, Kopang, Praya, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Praya Timur, Pringgarata, Pujut. Sedangkan di Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Terara, Kabupaten Sumbawa Barat di Kecamatan Jereweh, Sekongkang.
Sementara itu pada level waspada terdapat di Dompu di Kecamatan Dompu, Huu, Kilo, Pajo, Woja. Kabupaten Bima meliputi Kecamatan Ambalawi, Bolo, Donggo, Madapangga, Parado, Sanggar, Soromandi, Wawo, Woha. Kota Bima di Kecamatan Mpunda, Raba, Rasanae Timur.
Kemudian di Kota Mataram di Kecamatan Mataram, Lombok Barat di Kecamatan Batu Layar, Gunungsari. Lombok Timur di Kecamatan Keruak, Kecamatan Masbagik, Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Sakra Timur, Kecamatan Sikur, Kecamatan Sukamulia.
Sedangkan di Lombok Utara di Kecamatan Gangga, Kayangan, Pemenang, Tanjung dan di Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Labuhan Badas, Lantung, Lunyuk, Maronge, Orong Telu, Plampang, Ropang.(ZSF)