Mataram (NTB Satu) – Provinsi NTB menjadi daerah pertama yang menuntaskan tiga pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB mendeklarasikan pencapaian pilar satu, dua, dan tiga STBM pada hari ulang tahun NTB yang ke-64 dan bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) NTB.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M.Pd., mengucapkan terima kasih Kepada seluruh mitra yang telah bekerjasama dengan Pemprov NTB untuk menuntaskan tiga pilar STBM.
“Dengan adanya sinergi bersama, mudah-mudahan di tahun 2023, Provinsi NTB dapat menyelesaikan tiga pilar STBM. NTB harus dapat membuktikan diri kepada Indonesia. NTB harus jauh lebih dulu daripada provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia,” ujar Rohmi, seusai menghadiri acara deklarasi tiga pilar STBM dan Expo Kinerja Pembangunan di Kantor Bappeda NTB, Sabtu, 17 Desember 2022.
Pencapaian Pemprov NTB dalam menuntaskan tiga pilar STBM juga dimeriahkan dengan penyerahan rekor MURI kepada Provinsi NTB sebagai provinsi pertama yang menuntaskan Stop BAB Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengolahan Air Minum dan Makanan yang Aman berdasarkan hasil verifikasi lapangan oleh Kementerian Kesehatan pada tanggal 9 hingga 11 November 2022.
Sebelumnya, pada bulan September 2022 Provinsi NTB telah mencapai Provinsi Stop BABS kedua di Indonesia setelah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017. Sedangkan untuk pilar dua masih 99,67 persen dan pilar 3 sebesar 96,59 persen.
“Keberhasilan NTB harus ditunjang dari proses kerjasama antar pihak. Pemprov NTB tidak dapat bekerja sendiri, mesti terdapat dukungan dari daerah lain. Merawat konsistensi adalah hal yang paling penting,” ucap Rohmi.
Menurut Rohmi, tanpa adanya kolaborasi dari berbagai pihak, NTB tidak akan pernah menuntaskan tiga pilar STBM. Maka dari, ia mengimbau agar seluruh pihak terkait terus bersemangat dan mengedepankan kolaborasi demi menunjang NTB Gemilang.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si mengatakan, sangat mensyukuri bahwa salah satu kegemilangan yang diraih oleh Provinsi NTB pada hari jadinya yang ke-64, yaitu tuntasnya tiga pilar STBM.
NTB adalah provinsi pertama yang mendeklarasikan tiga pilar STBM. Prestasi ini diraih lantaran adanya sinergi yang kuat antara Pemerintah Provinsi serta seluruh Pemerintah Kota dan Kabupaten yang ada di NTB.
“Dalam mewujudkan tiga pilar STBM, Pemprov NTB mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah Yayasan Plan Indonesia,” ujar Iswandi.
Selanjutnya, Iswandi menjelaskan, daya saing daerah pada tahun 2022 mencapai 71,4 persen. Aspek pelayanan umum mencapai 80,2 persen. Sedangkan, pelayanan dasar telah mencapai 100 persen. Kemudian, untuk pelayanan urusan wajib non-pelayanan dasar mencapai 80 persen.
Untuk urusan pilihan mencapai 63 persen. Lalu, urusan pendukung urusan pemerintahan mencapai 100 persen. Urusan penunjang urusan pemerintahan mencapai 100 persen.
Pelaksanaan urusan pengawasan pemerintahan pun mencapai 100 persen. Pembangunan infrastruktur dan kewilayahan juga mencapai 100 persen.
“Adapun yang mesti dibenahi kembali adalah bidang pemerintahan umum serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yang harus ditingkatkan juga adalah pembangunan di bidang ekonomi, terutama pada sektor pendapatan per kapita. Selain itu, NTB mendapat penghargaan berupa provinsi kedua yang mengalami peningkatan IPM di Indonesia,” pungkas Iswandi. (GSR)