ADVERTORIAL

Distanbun Bantu Alat Pengolahan Kopi untuk Pengusaha Lokal

Mataram (NTB Satu) – Selain pengembangan areal tanam, pemerintah juga memberikan bantuan alat pengolahan. Berupa bangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH), serta alat pemecah biji basah dan biji kering.

Produksi kopi NTB pada tahun 2021 lalu untuk jenis robusta sebanyak 5.462,01 ton. Dari luas areal tanam 11.286,77 hektar. Tersebar di sembilan kabupaten/kota kecuali Kota Mataram. Dari luas areal tanam ini, 2.357,57 hektar tanaman belum menghasilkan. 8.336,39 hektar tanaman menghasilkan. Dan 592,81 hektar tanaman rusak.

Sementara untuk kopi jenis arabika. Total produksi tahun 2021 sebanyak 865,69 ton. Daerah produksinya hanya di Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Bima. Seluas 1.522 hektar tanaman belum menghasilkan, 960 hektar tanaman menghasilkan, dan 16 hektar tanaman rusak. Dengan jumlah petani kopi sebanyak 2.681 KK.

“Potensi produksi kopi kita cukup besar. Dan pasarnya ada. Eksportirnya juga ada di NTB. karena itu harus ditingkatkan produksi. Kita bantu petani dari budidaya hingga pasca panen,” jelas Kabid Perkebunan Distanbun NTB, H. Rifai.

Sementara itu, di sisi lain, Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran untuk mendukung perluasan areal tanam kopi di Nusa Tenggara Barat seluas 300 hektar.

“Kita programkan lewat APBN, kita minta di pusat untuk pengembangan kopi karena kopi sudah menggeliat. Dan sudah ada eksportir kopi kita,” kata H. Rifai.

Untuk perluasan tanaman kopi ini, dilakukan 100 hektar di Kabupaten Bima, dan 100 hektar di Kabupaten Dompu. Jenis kopinya robusta. Ditambah lagi perluasan 100 hektar di Kabupaten Sumbawa untuk kopi jenis arabica. (ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button