Mataram (NTB Satu) – Bonum Coffee, sebuah kedai kopi plus resto yang grand opening beberapa waktu lalu, menawarkan konsep berbeda. Pengunjung tidak saja menikmati kopi dan hidangan, lebih dari itu bisa mendapat advice atau nasihat hukum dari para pakar.
Semakin jadi pembeda karena konsultasi hukum itu secara cuma cuma. Sebab dalam situasi pandemi saat ini, masalah hukum terus bergulir dan membelit orang orang tertentu, sementara sisi lain keuangan semakin cekak.
Terletak di Jalan Terusan Bung Hatta nomor 17-18 Rembiga Kecamatan Selaparang, Mataram, Bonum Coffee memadukan konsep natural modern di bangunan dua lantai itu.
Kedai yang sempat dikunjungi Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah ini berusaha menghadirkan suasana milenial tanpa meninggalkan kesan natural yang nampak dari tanaman hias ditempatkan di beberapa sudut dekat interior.
Dengan konsep ini, manajemen kedai ingin pengunjung yang khusus datang dengan kebutuhan edukasi hukum, mendapat referensi tepat di tempat yang berbeda.
“Biasanya konsultasi hukum itu di klinik hukum atau kantor kantor lawyer. Tapi di sini, kami sediakan ruang konsultasi hukum secara gratis untuk semua kalangan,” kata Manajer Bonum Coffee, Topik Marswadi, Minggu (26/9).
Ia menyebut Bonum Coffee menghadirkan konsep milenial dan intelektual. Konsep kedai instagramable dan lebih dari itu jadi ruang problem solving bagi pengunjung yang sedang dirundung masalah hukum.
Mengenai jadwal sebagai trial awal, konsultasi hukum akan dibuka setiap hari Jum’at sekali dalam dua pekan. “Jadi siapapun boleh datang. Kami buka dua minggu sekali sementara ini,” ujarnya.
Advice hukum akan disiapkan dari kalangan profesional dan akademisi. Karena Bonum sudah menjalin kerjasama dengan kantor kantor pengacara di Mataram dan Fakultas Hukum (FH) Universitas Mataram.
“Datang saja ke sini, pesan menu yang ada. Jadi bisa sambil ngopi face to face dengan pengacara profesional maupun dosen FH,” ujarnya.
Lebih dari itu, Tomas – sapaan Topik Marswadi – manajemen kedai yang dikelolanya dapat mendorong legalisasi start up bagi UMKM. Seperti perizinan, akta, pajak dan legalitas lainnya.
Ini menjadi solusi ketika masyarakat ingin buka usaha tapi tersandung legalitas. Tempatnya menjadi alternatif penyelesaian kebutuhan legaliasi tersebut, sehingga dapat berwirausaha dengan aman.
Alumni kampus Pariwisata di Bali ini juga ingin berkontribusi bagi dunia pendidikan yang terus bergerak ke industri. Mahasiswa maupun pelajar SMK yang jurusan perhotelan atau kuliner, Bonum menyediakan kursus singkat sembari praktik menyesuakan dengan fasilitas dan SDM yang ada.
Terkait menu, ia mengklaim menghadirkan varian varian berbeda. Soal kopi, disuguhkan dengan varian lokal dengan berbagai racikan, salah satunya blend Arabika dan Robusta. Kopi dominan sumber kopi lokal NTB, bekerjasama dengan UMKM yang ada.
Soal menu makanan berat, sudah barang pasti ada yang berbeda. Seperti menu spesial Chicken Gorgon Bleu. Bagi yang ingin gala dinner, disediakan juga konsep table manner bagi pengunjung.
Konsep konsep tersebut dibuat berbeda agar ramah bagi semua kalangan. Termasuk tempat meeting bagi instansi instansi pemerintah dan swasta, bahkan kalangan pegiat jurnalis, Bonum Coffe bisa jadi tempat representatif untuk menggelar konfrensi pers.
Mengupas arti Bonum, bersumber dari istilah filsafat yang artinya kebahagiaan. Bonum Commune populer disebut sebagai kebahagiaan tertinggi setelah sebuah kebutuhan tercukupkan. Bonum Coffee kemudian diasosiasikan sebagai ngopi dengan penuh kebahagiaan. (red)