Daerah NTB

Operasi Pasar Murah untuk Tekan Laju Inflasi, Kepala BPS : Itu Sangat Efektif

Mataram (NTB Satu) – Pada Agustus 2022, inflasi di Provinsi NTB berada di angka – 0,79 persen atau 4,86 persen dari Januari – Agustus. Angka inflasi di NTB memang cukup fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komponen-komponen barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk menekan laju inflasi, Pemprov NTB bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bakal segera melakukan Operasi Pasar Murah (OPM) di berbagai tempat, termasuk di pasar tradisional.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyudin, OPM adalah salah satu strategi yang tepat untuk menekan laju inflasi di NTB. “Ya, OPM akan sangat efektif untuk menekan laju inflasi,” ujar Wahyudin, Jumat, 9 September 2022.

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan pendapatan ril masyarakat akan terus turun, sehingga standar hidup masyarakat juga akan turun.

Menurut Wahyudin, apabila suatu instansi melakukan OPM, secara otomatis, harga yang berlaku akan lebih murah dari pasar pada umumnya. Hal tersebut dapat menekan harga di pasar agar tidak mengalami kenaikan.

“Jadi, OPM adalah strategi yang tepat untuk mengendalikan inflasi. OPM bakal mempengaruhi harga pasar,” papar Wahyudin.

Dengan adanya OPM yang menjual barang dengan kualitas produk seperti pasar pada umumnya, secara otomatis orang-orang akan berbelanja di tempat yang menyediakan harga lebih murah.

Wahyudin menyontohkan, misalnya harga beras sekilo di pasar pada umumnya mematok Rp10.000. Sedangkan, di Operasi Pasar Murah sebesar Rp9.000. Secara otomatis, masyarakat akan mengincar harga yang lebih murah.

“Apabila Operasi Pasar Murah dibikin, lama-kelamaan harga akan turun dan tidak terjadi lonjakan,” terang Wahyudin.

Namun, Wahyudin menekankan, apabila ingin menekan angka inflasi, syarat yang mesti dipenuhi adalah membuat OPM secara berkala dan konsisten.

“Kalau tidak konsisten, jangan harap inflasi dapat ditekan,” pungkas Wahyudin. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button