Mataram (NTB Satu) – Seluruh Calon Jemaah Haji (CJH) Embarkasi Lombok akan mengikuti acara pelepasan di Asrama Haji tanggal 19 Juni besok sebelum diberangkatkan ke Jeddah melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) tanggal 20 Juni 2022.
Plt Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag NTB H.M Ali Fikri, MM mengatakan, seluruh CHJ akan masuk ke Asrama Haji pada pagi hari tanggal 19 Juni untuk mengikuti acara pelepasan haji yang dihadiri oleh Gubernur NTB Dr. H Zulkiflimansyah dan Forkopida pada sore harinya.
“Masuk ke Asrama Haji jam 08.55 Wita, ketika keluar jam 4 sore itu kita buat acara pelepasan walaupun pengantaran ke bandara besok paginya (tanggal 20 Juni),” ujar H. Ali Fikri Jumat 17 Juni 2022.
Saat ini kata Fikri, semua kelengkapan keberangkatan CJH sudah hampir rampung, baik pelayanan di dalam negeri maupun di Tanah Suci. Pelayanan dokumen perjalanan di dalam negeri seperti paspor dan visa sudah nyaris rampung 100 persen.
Agar pelayanan terhadap CHJ berjalan lancar tanpa kendala, Kemenag NTB sudah membuat simulasi bersama dengan sejumlah stakeholders seperti PT. Angkasa Pura, Kantor Imigrasi, maskapai Garuda Indonesia dan lainnya.
“Kami sudah melakukan simulasi kemarin bersama dengan sejumlah stakeholders seperti dengan PT. Angkasa Pura, Garuda, Bea Cukai dan kita juga sudah melakukan simulasi kedatangan dari kabupaten. Sistem pendorongan dari asrama Haji menuju bandara pada hari H juga sudah kami simulasikan,” ujarnya.
Menurut Ali Fikri, pihaknya sudah siap melayani calon jemaah haji Embarkasi Lombok, terlebih jemaah yang berangkat tahun ini jumlahnya tidak banyak yaitu enam kloter. Sebanyak lima kloter utuh dan satu kloter campuran dengan Jakarta.
“Kita akan memberikan pelayanan yang terbaik, terlebih CJH ini telah dua tahun menunggu keberangkatan tahun ini,” tambahnya.
Terkait dengan barang bawaan CJH yang tidak diperkenankan untuk dibawa ke Tanah Suci, Kemenag NTB sudah memberikan sosialisasi kepada para jemaah bersamaan dengan pelaksanaan manasik haji.
“Kita sudah sampaikan manasik haji di tingkat kecamatan, sekitar 80 persen berisi manasik, selebihnya berupa materi rencana perjalanan haji secara umum,” katanya.
Ia menilai, haji reguler tahun ini terasa seperti haji plus. Sebab pelayanan yang akan diberikan sangat bagus, misalnya pelayanan makan minum selama perjalanan haji sebanyak 119 kali.
“Insya Allah tidak ada hal yang kekurangan. Jemaah tak perlu bawa beras, tinggal fokus beribadah saja,” ujarnya.(ZSF)