Lombok Barat

Okupansi Hotel di Senggigi Mulai Naik, Ini Pemicunya

Mataram (NTB Satu) – Tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat mulai meningkat 60-70 persen setelah pelonggaran aktivitas masyarakat dan mulai meningkatnya kegiatan MICE.

General Manager Aruna Hotel, Weni Kristanti, menjelaskan okupansi hotel di Senggigi rata-rata meningkat menjadi sekitar 60 persen dibanding sebelumnya yang hanya 40 persen.

“Sekarang okupansi kami bisa 60 persen, jika akhir pekan bisa mencapai 70 persen. Peningkatan okupansi ini didorong oleh tingginya animo masyarakat berlibur ke Lombok setelah pelonggaran aktivitas. Sebelum pelonggaran aktivitas keterisian kamar kami rata-rata 40 persen,” jelas Weni.

Wisatawan lokal NTB yang menginap di NTB juga masih tinggi walaupun harga kamar hotel sudah mulai normal setelah turun pada masa pandemi.

“Tamu lokal NTB juga masih ramai khususnya ketika akhir pekan, walaupun kami sudah memberlakukan penyesuaian harga, untuk tamu yang ber KTP NTB kami masih berikan harga khusus,” jelas Weni.

Okupansi hotel di Senggigi juga terkerek dengan meningkatnya kegiatan MICE tingkat nasional maupun internasional, khususnya kegiatan G20.

“Kami bersama hotel lainnya di Senggigi juga mendapat berkah dari pertemuan G20, ada 4 hotel di Senggigi yang digunakan untuk pertemuan G20.

Pertemuan lainnya di hotel juga mulai meningkat dibanding sebelum kebijakan pelonggaran aktivitas,” kata Weni.

Weni juga menjelaskan, dalam kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) besar seperti G20, hotel melibatkan UMKM agar mendapat dampak dari terpilihnya NTB sebagai salah satu tuan rumah G20.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Hotel Senggigi, Ketut Murtajaya mengatakan, selama perhelatan G20 di senggigi, Asosiasi Hotel Senggigi tidak membuat promo yang bersifat spesial. Kendati demikian, Ketut mengungkapkan, seluruh hotel di Kawasan Senggigi bakal memberikan pelayanan terbaik.

Banyak perhelatan internasional yang diselenggarakan di kawasan Senggigi membuat okupansi hotel meningkat. Bahkan, okupansi hotel di kawasan Senggigi mencapai angka 60 persen.

“Penyelenggaraan perhelatan G20 menyebar di beberapa hotel di kawasan Lombok Barat. Dampaknya cukup positif,” tandas Ketut.(ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button