Daerah NTB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Lombok Mencapai 65 Persen

Mataram (NTB Satu) – Okupansi atau tingkat kunjungan tamu hotel di Lombok, meningkat signifikan hingga 65 persen saat libur panjang lebaran 2022.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB, Ni Ketut Wolini, menjelaskan rata-rata okupansi hotel 65 persen di destinasi wisata yang ada di Lombok seperti Sembalun, Senggigi, Mataram, Mandalika, hingga Gili Trawangan, Air dan Meno.

“Kami mencatat okupansi hotel sudah sangat bagus saat musim libur panjang lebaran ini, hotel di 4 kabupaten dan kota di Lombok okupansinya rata-rata 65 persen, yang awalnya hanya 5 – 10 persen saja. Ini sudah sangat bagus dan bisa menghidupkan ekonomi NTB,” kata Wolini, Jumat 6 Mei 2022.

Jika dibandingkan dengan okupansi pada mudik lebaran 2019, okupansi saat ini memang masih lebih rendah. Wolini menjelaskan hal tersebut dipicu karena sebagian besar masyarakat memanfaatkan waktu untuk silaturahmi keluarga karena sudah 2 tahun tidak diperbolehkan untuk mudik.

“Kalau tahun 2019 okupansinya bisa 90 persen, memang lebih tinggi jika dibandingkan periode libur lebaran saat ini. Kita maklum sebagian besar masyarakat benar-benar mudik ke keluarga, karena sudah 2 tahun tidak mudik,” kata Wolini.

Wolini menjelaskan, lebaran dan MotoGP Mandalika pada Maret lalu, menjadi momentum pemulihan ekonomi NTB setelah 2 tahun terdampak pandemi.

“Sekarang perekonomian NTB sudah tumbuh dengan baik, sejak Maret, kemudian libur panjang lebaran ini. Pemerintah juga semakin tanggap dalam mengejar perbaikan ekonomi dengan event-event internasional,” kata dia.

Terpisah, Ketua Asosiasi Hotel Gili Trawangan, Lalu Kusnawan, menjelaskan okupansi hotel di Gili Trawangan saat libur lebaran mencapai 50 persen dari 7.000 kamar hotel yang tersedia.

“Okupansinya sudah 50 persen, dan ini cukup bagus bagi Gili. Sekarang hotel yang awalnya tutup sudah mulai buka, karyawan yang awalnya kerja setengah bulan bisa kerja full,” kata Kusnawan.

Wisatawan yang menginap di Gili Trawangan didominasi oleh wisatawan nusantara terutama dari Jakarta.

“60 persen tamu yang menginap dari Jakarta. Tren positif akan berlanjut pada Juni hingga Agustus seiring dengan masuknya wisatawan mancanegara dari Bali, bahkan trennya 40 persen wisman yang masuk dari Bali langsung menuju Gili Trawangan. Tren yang bagus ini jangan sampai turun, saya sudah minta ke pak Menteri Pariwisata agar aturannya jangan diubah lagi,” tambah Kusnawan.

Sektor transportasi laut seperti fast boat yang beroperasi dari Bali ke Gili Trawangan juga sudah berangsur pulih. Saat ini penumpang fast boat mencapai 200 – 300 orang, jauh meningkat dibanding sebelumnya, yang hanya diisi oleh 15 orang penumpang.

“Penumpang fast boat dari Bali sudah ramai, setiap ke Gili penumpangnya sudah penuh,” demikian Kusnawan. (ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button