Mataram (NTB Satu) – Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Yusron Hadi mengaku belum merancang rencana tindak lanjut kerja sama sister province antara NTB dengan Northern Territory (NT) Australia, khususnya pada sektor Pariwisata. Ia mengatakan, masih mencermati potensi kerja sama sembari mununggu dirampungkannya susunan Perjanjian Kerja Sama (PKS).
“Sembari perjanjian kerja sama disusun, kami juga akan mencermati apa hal-hal yang perlu. Karena nanti, apapun yang tertuang dalam perjanjian kerja sama, tentu itu yang akan kita laksanakan,” ujar Yusron pada Kamis, 31 Maret 2022.
Selain itu, akan dilakukan komunikasi lebih lanjut bersama pemerintah sektor terkait dari pihak NT Australia, begitu pun dengan sektor yang ada di NTB sendiri.
“Kami akan komunikasi dengan departemen yang terkait di sana (NT Australia), untuk memastikan pola-pola kerja sama. Tentu saja bersama perangkat daerah NTB lainnya yang akan membangun kerja sama, baik di sektor peternakan, perdagangan, maupun yang lain-lain,” imbuhnya.
Sejauh ini, Yusron mengapresiasi kerja sama yang disahkan pada Senin, 28 Maret 2022 tersebut, sebagai terobosan yang tepat bagi industri pariwisata NTB. Apalagi cukup besarnya pangsa pasar dari Australia menuju NTB, atau Indonesia pada umumnya. Misalnya dari data Badan Pusat Statitik Indonesia tahun 2021, melaporkan sebanyak 256.291 kunjungan dari Australia ke Indonesia pada tahun 2020. Jumlah itu paling tinggi dari semua negara anggota G20.
“Saya kira ini terobosan yang bagus, Karena memang, pangsa pasar NTB dari Australia itu lumayan besar, dan jarak wilayahnya juga dekat. Saya kira ini peluang yang bisa dicermati bersama,” tutup Yusron. (RZK)