Mataram (NTB Satu) – Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional berlokasi di Kebon Kongok Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat sudah over kapasitas.
Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, sampah yang masuk ke TPA 200 – 300 ton per hari tanpa pemilahan.
Saat ini kondisi TPA Regional Kebon Kongoq memasuki level 6 yaitu mencapai ketinggian hingga 27 Meter. Pada bulan September 2021 ketinggian di level 7 dengan luas 60,90 Are dengan ketinggian hingga 30 Meter.
Kemudian pada Maret 2022 kondisi TPA mencapai ketinggian 35 M dengan kategori berbahaya. Pada kondisi ini akan rawan terjadi longsoran sampah dan mobilitas kendaraan operasional mulai terbatas.
“Apabila system tata Kelola tidak diperbarui, TPA Kebon Kongoq tidak akan mampu lagi menampung sampah dua tahun kedepan,” tulis akun resmi DLHK Provinsi NTB.
Akan Ditutup Mulai Januari
Pemerintah Provinsi NTB bersikap dengan kebijakan menutup sementara TPA sesuai hasil rapat Jumat tanggal 29 Oktober dan Senin 1 November 2021 lalu.
Alasan kebijakan itu karena belum ada TPA baru. Sementara kapasitas sampah sudah melebihi batas, sehingga perlu dilakukan perluasan tanah TPAR Kebon Kongok untuk membangun landfill baru.
“Karena sudah melebihi kapasitas dan belum ada TPA baru, perlu dilakukan perluasan tanah TPAR Kebon Kongok untuk membangun landfill baru. Sesuai rapat terdahulu, diputuskan untuk mengisi jalan akses pada landfill dan diharapkan bisa bertahan hingga akhir Desember 2021,” jelas Kepala Seksi Operasional UPTD Kebun Kongok, Ida Bagus Gede S. Rabu 3 November 2021.
Gusde sapaan akrabnya menambahkan, apabila konstruksi landfill bisa selesai dalam waktu 6 bulan, dibangun sejak Januari 2022 dengan konstruksi Refuse Derived Fuel (RDF) diharapkan landfill bisa beroperasi mulai Agustus 2022.
“Apabila konstruksi RDF yang akan dibangun Kementerian PUPR selesai Juni 2022, diharapkan mulai Juli 2022 TPA bisa menerima 120 ton sampah per hari,” tambahnya.
Atas alasan dalam masa konstruksi, maka TPA terbesar di NTB itu akan tutup mulai Januari sampai dengan RDF atau landfill baru siap digunakan.
Tak hanya itu, berdasarkan rapat sebelumnya, beberapa langkah untuk mengurangi sampah di TPAR Kebun Kongok telah dilakukan. Di antaranya, sampah organik sudah banyak masuk kegiatan pengomposan.
Selain itu, sampah yang masuk ke TPA sudah dikurangi dengan kegiatan daur ulang. (HAK)