Daerah NTB

BUMDes di NTB Diminta Dirikan Pertashop, Ini Sumber Dananya

Mataram (NTB Satu) – Saat ini, NTB telah memiliki sebanyak 55 unit Pertashop yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT. Pertamina. Namun, dari 55 unit tersebut, hanya dua Pertashop yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Pemerintah Provinsi NTB melaui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (DPMD Dukcapil) NTB menargetkan terdapat 20 unit kemitraan Pertashop yang dikelola BUMDes.

“20 unit adalah target minimal. Apabila tidak ada kendala yang berarti, kami mengusahakan untuk membangun lebih dari 20 unit kemitraan Pertashop,” ungkap Kepala Dinas PMPD Dukcapil NTB, Ahmad Nur Aulia usai bertemu Tim Kementerian BUMN di Mataram, 26 Januari 2023.

Sebelum menjalankan bisnis, Aulia akan memastikan kesiapan BUMDes yang berniat membuka usaha. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir risiko-risiko yang diperkirakan akan terjadi.

Aulia menjelasan, salah satu sumber uang BUMDes adalah dana desa. Apabila memperhatikan modal yang dibutuhkan untuk membangun satu Pertashop, mencapai Rp300 hingga Rp350 juta. Ia memastikan Pemerintah Desa (Pemdes) tertentu akan mengalami kesulitan bila harus menyiapkan dana sebanyak itu.

Namun, Aulia telah meminta pihak BRI untuk membantu Pemdes menyediakan modal yang diperlukan untuk mendirikan Pertashop.

“Apabila membangun Pertashop dapat membuat perekonomian di suatu desa bertumbuh, maka kami berusaha untuk mewujudkannya,” terang Aulia.

Menurut Aulia, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang fluktuatif akan mempengaruhi psikis masyarakat yang hendak berbisnis Pertashop. Apabila terdapat harga BBM yang lebih murah, masyarakat pasti akan langsung membelinya.

Ke depannya, Kementrian BUMN mengusahakan agar BUMDes tidak hanya berbisnis melalui satu perusahaan BUMN belaka. Kementerian BUMN akan membantu masyarakat untuk berbisnis dengan perusahaan BUMN lainnya.

“Hal tersebut dilakukan supaya kesempatan berbisnis hanya bertumpu pada satu bidang belaka. Kalau berusaha pada banyak bidang, dapat dipastikan subsidi silang akan terjadi,” pungkas Aulia. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button