Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram saat ini sedang menggencarkan upaya untuk menurunkan angka kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kasus DBD di Kota Mataram hampir mencapai 300 atau sekitar 223 per Januari sampai Maret 2024.
“Kalau data bulan April ini saya belum tau rincinya berapa, tapi saya berharap semoga tidak mencapai 300 karena target tahun ini sekitar 200-an saja,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Emirald Isfihan kepada NTBSatu, Jumat 19 April 2024.
Sedangkan tahun lalu, Kota Mataram berhasil menekan angka DBD sekitar 280 kasus termasuk 2 orang meninggal akibat DBD. Akan tetapi kondisi cuaca tidak bisa diprediksi.
“Kalau kami berharap jangan sampai ada kasus lagi, karena kalau dari perkiraan puncaknya kasus DBD bulan ini,” katanya
Berita Terkini:
- TAC Dorong Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana
- Pentas Wayang Botol SPWS Rayakan 75 Tahun Persahabatan Indonesia – Prancis
- NTB Jadi Penerima Bantuan 25 Ribu Rumah Buat Warga Tidak Punya Gaji, Penyerahan 25 April 2025
- Gubernur NTB Atensi Kasus “Walid Lombok”, Telepon UPTD PPA Minta Beri Perlindungan kepada Korban
Tim kesehatan dari Puskesmas saat ini lebih aktif melakukan promosi kesehatan dan mengedukasi masyarakat untuk segera berobat jika mengalami gejala demam.
Emirald mengatakan, pasca libur lebaran, ia menemukan kasus di beberapa puskesmas bahwa masyarakat yang demam langsung mendapatkan tindakan.
“Jadi kami harapkan masyarakat yang demam sekitar satu atau dua hari harus segera dibawa ke Puskesmas,” tegasnya.
Dengan begitu, tambah Emirald tim kesehatan dapat melakukan penanganan lebih dini. Jangan sampai kondisi pasien mengalami penurunan kesadaran, tensi apalagi pendarahan.
Emirald juga imbau kepada masyarakat agar lebih sigap jika merasakan gejala demam. Hal yang harus diperhatikan ialah demam tanpa adanya gejala.
“Kalau tiba-tiba demam tanpa batuk pilek dan tidak turun harus di waspadai, jangan dianggap kecil hanya demam saja, justru itu lebih berbahaya,” tegasnya. (WIL)